JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah mengupayakan pembangunan jalur kereta layang untuk mengentaskan kemacetan DKI Jakarta.
Sebab, lanjut dia, pelintasan kereta api kerap menghambat lalu lintas.
"Kereta api yang ada di bawah akan dinaikkan, itu muter 27 kilometer sehingga tidak ada lagi kemacetan akibat kereta api yang berhenti," ujar Anies di Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: Anies Sebut Infrastruktur Rp 571 Miliar akan Dibangun Lewat Utang
Akibat rel kereta sebidang dengan jalan, kata Anies, jarak antarkereta renggang dan tak bisa optimal.
Begitu pula dengan lalu lintas jalan yang tersendat karena harus menunggu kereta melintas.
"Kalau sekarang kereta apinya tiap lima menit lewat. Macetnya belum teruraikan, kereta sudah lewat lagi," katanya.
Baca juga: Sayembara Desain Revitalisasi Ragunan Berhadiah Rp 1 Miliar Digelar Sesuai Visi Anies
Pembangunan jalur layang kereta api atau loop line sudah direncanakan sejak 1992.
Jalur layang dibangun untuk menghubungkan Manggarai, Gambir, hingga Jakarta Kota.
Pada 2013 ketika Joko Widodo masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, ia meminta pembangunan loop line dipercepat.
Baca juga: Anies: Kami Ingin Nilai Moral yang Baik, Kami Siapkan Fasilitas Ibadah di Monas
Saat itu, diperkirakan proyek pembangunan akan menelan biaya hingga Rp 9 triliun untuk seluruh jalur lingkar sepanjang 27 kilometer.
Dana Rp 2,5 triliun untuk lintas timur (Kampung Bandan-Senen-Pondok Jati) sejauh 10 kilometer, sedangkan sisanya untuk lintas barat (Manggarai-Tanah Abang-Angke-Kampung Bandan) yang memiliki jarak 17 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.