Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayembara Desain Revitalisasi Ragunan Berhadiah Rp 1 Miliar Digelar Sesuai Visi Anies

Kompas.com - 20/03/2019, 12:51 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar sayembara desain untuk merevitalisasi kawasan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) dengan total hadiah Rp 1 miliar.

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Widodo mengatakan, sayembara dilakukan untuk melibatkan warga, sesuai visi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Penjaringan ide dari masyarakat. Jadi, sesuai dengan visi Pak Gubernur," ujar Widodo saat dihubungi, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Revitalisasi Ragunan, DKI Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Hadiah Sayembara Desain

Dengan adanya keterlibatan publik, lanjut dia, revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan diharapkan sesuai kebutuhan warga.

"Setiap proses itu melibatkan masyarakat karena mereka juga yang tahu permasalahan di sekitarnya. Jangan nanti ada pembangunan, terus akhirnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat," katanya.

Widodo menyampaikan, revitalisasi kawasan Taman Margasatwa Ragunan bertujuan mewujudkan pusat konservasi satwa sekaligus tempat rekreasi yang modern di Ibu Kota.

Baca juga: Murah, Alasan Warga Berlibur di Taman Margasatwa Ragunan

Berbagai permasalahan di kawasan Ragunan, termasuk kemacetan, harus dibenahi melalui revitalisasi tersebut.

Oleh karena itu, peserta yang mengikuti sayembara desain kawasan Taman Margasatwa Ragunan harus memiliki keahlian.

"Untuk mencapai tujuan itu, sebagai langkah awal, kita menjaring ide-ide atau gagasan-gagasan desain dari para profesional. Persyaratannya nanti di tim (peserta) itu ada ahli konservasinya, ahli planologinya, arsiteknya, ahli lingkungan, ahli transportasi juga," ucap Widodo.

Baca juga: Meski Macet, Pengunjung Terus Datangi Taman Margasatwa Ragunan

Pendaftaran sayembara desain kawasan Taman Margasatwa Ragunan dibuka sejak 18 Maret hingga 5 April 2019.

Pendaftaran dan semua informasi soal sayembara itu dapat dilihat di situs web https://ragunanzoo.jakarta.go.id.

Sayembara desain kawasan Taman Margasatwa Ragunan bukan sayembara pertama yang digelar Pemprov DKI era Gubernur Anies. 

Baca juga: Sampah Berserakan Dekat Pintu Masuk Taman Margasatwa Ragunan

Pemprov DKI juga pernah menggelar sayembara desain logo Jak Lingko, desain kawasan Monas, dan desain integrasi kawasan halte transjakarta CSW dan Stasiun MRT Sisingamangaraja yang digelar BUMD PT Transjakarta.

Seperti diketahui, Gubernur Anies seringkali menyatakan keinginannya untuk melibatkan warga dalam pembangunan Jakarta.

Dia ingin pembangunan di Ibu Kota berpedoman pada keadilan sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com