Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses: Ini Bukan Pertarungan Jokowi dan Prabowo, tetapi Jokowi dan Hoaks...

Kompas.com - 21/03/2019, 19:31 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja (TKD KIK) DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, bertarung melawan hoaks di Jakarta.

Hasbi menyebut, hoaks itu dipercaya warga sehingga memengaruhi elektabilitas Jokowi dan pasangannya pada Pilpres 2019, Ma'ruf Amin, di Jakarta.

"Yang kami rasakan di TKD, ini bukan pertarungan Pak Jokowi dengan Prabowo, tapi Pak Jokowi dengan hoaks," ujar Hasbi saat dihubungi wartawan, Kamis (21/3/2019).

Hasbi menyampaikan, ada sejumlah hoaks yang menyerang Jokowi, mulai dari Jokowi bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI) sampai kabar azan akan dihapus jika dia bersama Ma'ruf memenangkan Pilpres 2019.

Baca juga: Timses: Jokowi-Maruf Memang Masih Kalah di Jakarta, tetapi...

Hasbi menyebut, TKD tidak mengetahui siapa yang membuat berbagai hoaks itu.

"Isu agama, PKI, azan, isu agamalah yang isinya mendiskreditkan Pak Jokowi," kata dia.

Tim kampanye Jokowi-Ma'ruf di Jakarta, kata Hasbi, bergerak ke rumah-rumah warga untuk mengklarifikasi berbagai hoaks itu.

Kampanye secara door to door sekaligus dilakukan untuk menyosialisasikan keberhasilan Jokowi selama menjadi Presiden.

TKD KIK, lanjut Hasbi, optimistis bisa memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Jakarta jika berhasil menangkal hoaks-hoaks yang dialamatkan kepada Jokowi.

"Kalau kita bisa menanggulangi dan mengkonter hoaks, insya Allah kita sangat optimistis. Ini kita lawan hoaks, bukan lawan Prabowo kalahnya itu, lawan fitnah ini berat," ucap dia.

Baca juga: Prabowo-Sandi Unggul di Jakarta Versi Survei Kompas, Ini Strategi Tim Jokowi-Maruf

Hasil survei Litbang Kompas, 22 Februari-5 Maret 2019, menunjukkan, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Timur.

Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga unggul di Jakarta serta Jawa Barat dan Banten.

Di Jakarta, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 36,3 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 47,5 persen.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com