Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses: Jokowi-Ma'ruf Memang Masih Kalah di Jakarta, tetapi...

Kompas.com - 21/03/2019, 19:16 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja (TKD KIK) DKI Jakarta mengakui elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih tertinggal di Jakarta.

Namun, tingkat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf itu sudah mendekati pesaingnya pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu salah satunya diketahui berdasarkan hasil survei internal salah satu parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Memang masih kalah di DKI Jakarta, tapi (tingkat elektabilitasnya) sudah mulai mendekat," ujar Dewan Pengarah TKD KIK DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas saat dihubungi, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Prabowo-Sandi Unggul di Jakarta Versi Survei Kompas, Ini Strategi Tim Jokowi-Maruf

Hasbi mengaku tidak mengingat selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Yang pasti, dia menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih tertinggal di Jakarta Selatan.

"Survei internal PKB, kita kalah telak itu di Jakarta Selatan, tapi di Jakarta Timur sudah mulai menuju menang, udah hampir sama," kata Ketua DPW PKB DKI Jakarta itu.

Menurut Hasbi, tim kampanye di Jakarta melakukan kampanye door to door ke rumah warga untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Strategi kampanye itu dinilai efektif.

Baca juga: Berdasarkan Survei Internal, Wasekjen Sebut Elektabilitas PKB Capai 12 Persen

Hasil survei Litbang Kompas, 22 Februari-5 Maret 2019, menunjukkan, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Timur.

Adapun pasangan Prabowo-Sandiaga unggul di Jakarta serta Jawa Barat dan Banten.

Di Jakarta, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 36,3 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 47,5 persen.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com