Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Anies Diberi Info soal Pria yang Ditangkap di Depan Posko M Taufik

Kompas.com - 16/04/2019, 16:35 WIB
Tatang Guritno,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku belum mendapat informasi terkait tertangkapnya seorang pria di depan Posko Pemenangan M Taufik, Senin kemarin.

Dia meminta semua pihak untuk menghormati hak rakyat dengan tidak melakukan money politics.

"Tolong hormati rakyat dengan tidak menghargai suara rakyat pakai rupiah karena satu suara itu tidak ternilai harganya," kata Anies saat berkunjung ke Pulau Sebari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Selasa (16/4/2019).

Menurut Anies, dengan memberi sejumlah uang pada warga untuk mempengaruhi pilihannya, berarti seseorang atau pihak tertentu tidak menghargai rakyat.

Baca juga: Bawaslu Tangkap Seorang Pria di Posko Pemenangan M Taufik, Diduga Terlibat Politik Uang

"Begitu (suara rakyat)dijadikan angka rupiah kemudian diturunkan nilainya. Itu enggak menghargai rakyat. Kalau hormati rakyat maka jangan lakukan," ucap Anies.

Anies menegaskan lagi bahwa dirinya belum mengetahui kabar penangkapan seseorang berinisial CL di depan rumah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus calon anggota DPRD DKI Jakarta, M Taufik.

Baca juga: Amplop Berisi Uang dari Posko M Taufik Rencananya Dibagikan kepada Saksi

Tampak depan posko pemenangan calon anggota DPRD DKI Jakarta M Taufik di kawasan Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/4/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Tampak depan posko pemenangan calon anggota DPRD DKI Jakarta M Taufik di kawasan Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/4/2019).
"Saya belum berkomentar karena saya baru tahu infonya dari Anda," ujar Anies pada wartawan.

Bawaslu Jakarta Utara mengamankan seseorang berinisial CL di depan rumah sekaligus posko pemenangan M Taufik, di kawasan Warakas, Jakarta Utara, Senin (15/4/2019) petang kemarin.

Menurut Ketua Bawaslu Jakarta Utara Dimyati, CL ditangkap dengan dugaan politik uang. Ia menyebut CL diamankan beserta sejumlah uang.

Baca juga: Penjelasan M Taufik soal Penangkapan (OTT) di Depan Posko Pemenangannya

M Taufik memberikan keterangan bahwa CL adalah koordinator saksi tingkat RW di Warakas. Taufik menjelaskan bahwa uang yang diberikan pada CL adalah ongkos politik.

"Menurut Undang-undang, memberikan uang pada saksi dan pada koordinator saksi baik tingkat RW dan tingkat kecamatan karena itu bagian dari ongkos politik jadi kalau seperti ini semua uang yang dikasih saksi tangkap saja semua," ujar Taufik di kantor Seknas Prabowo Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Bocornya Info soal Pria yang Ditangkap di Depan Posko M Taufik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com