Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat 7 Pemuda Berseragam FPI Diamankan di TPS di Tanjung Duren

Kompas.com - 18/04/2019, 09:03 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan keributan di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2019 yang diselenggarakan Rabu (17/4/2019) kemarin viral di dunia maya.

Dalam video itu terlihat sekelompok orang yang mengenakan pakaian bertuliskan Front Pembela Islam (FPI) cekcok dengan Kepala Bagian Pembinaan Oprerasional Direktorat Reserse Kriminial Umum Polda Metro Jaya AKBP Ahmad Fanani. Fanani menegur sekelompok orang itu yang memegang pin garuda merah.

Pin tersebut merupakan atribut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Sekelompok Pemuda Berseragam FPI yang Pakai Garuda Merah di TPS Dipulangkan Polisi

"Kita manusia biasa, kita manusia beragama ini," kata Fanani dalam video itu.

"Ini komandannya. Kamu yang tadi salaman-salaman semua," kata polisi lain ke pria yang memakai baju dan topi hitam.

Polisi lainnya kemudian meminta sekelompok orang tersebut tidak berbuat onar.

"Mau jadi bikin onar atau apa? Enggak usah aneh-anehlah," kata polisi itu.

Sekelompok orang kemudian digiring ke sebuah meja yang ada di lokasi TPS. Fanani meminta mereka untuk menunjukkan KTP. Namun beberapa di antaranya tidak bisa menunjukkan KTP-nya.

"Enggak ada, Pak," kata salah satu dari mereka.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Rensa Aktadivia menyatakan peristiwa itu terjadi di wilayahnya. Ia mengatakan hal itu terjadi di TPS 75-84 di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu siang kemarin.

"Jadi ada tujuh orang menggunakan atribut 02, pin garuda merah. Lalu, diminta keluar oleh pihak kubu 01, karena sebelumnya ada perjanjian tidak boleh membawa atribut masing-masing calon," kata Rensa.

Mereka tidak terima saat diminta keluar dari lokasi TPS sehingga terjadi cekcok. Pihak kepolisian kemudian membantu mengamankan situasi.

Baca juga: Pakai Pin Garuda Merah, Sekelompok Pemuda Berseragam FPI Diamankan Polisi di TPS

Rensa mengatakan ada tujuh orang berseragam FPI yang diamankan polisi terkait kejadian itu. "Dari tujuh, dua orang itu di bawah umur," kata dia.

Polisi tidak melakukan penahanan terhadap ketujuh orang tersebut. Polisi hanya melakukan pendataan dan pengarahan kepada mereka.

Dari informasi yang diperoleh polisi, ketujuh orang itu tinggal di belakang Apartemen Mediterania.

"Langkah yang telah diambil adalah mengamankan massa FPI dan memberikan pengertian untuk kembali ke rumah masing-masing dan ditekankan agar jangan membuat masalah baru," kata Rensa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com