Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pemungutan Suara Susulan di 9 TPS di Bekasi Tak Bisa Parsial"

Kompas.com - 18/04/2019, 15:07 WIB
Dean Pahrevi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi, Tommy Suswanto menginginkan pemungutan suara ulang (PSU) menyeluruh, menyusul kekurangan jenis surat suaran pada sembilan tempat pemungutan suara (TPS) di Bekasi.

Pernyataan Tommy tersebut berbeda dengan keinginan KPU Kota Bekasi yang ingin pemungutan suara hanya dilakukan parsial.

Artinya, pemungutan suara susulan hanya dilakukan untuk jenis surat suara yang tidak ada di sembilan TPS tersebut.

"Enggak (parsial) kita sedang merekomendasikan (ke KPU Kota Bekasi), karena ini pemilu serentak, maka secara otomatis jika satu (suara) saja gugur, maka semua akan ikut gugur."

Begitu kata Tommy saat ditemui di Kantor Wakil Wali Kota Bekasi, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Surat Suara Kurang, KPU Kota Bekasi Akan Ajukan Pemungutan Suara Susulan di 9 TPS

Menurut Tommy, pemungutan suara di sembilan TPS itu harus dilakukan ulang secara menyeluruh.

Sebab, jika hanya dilakukan secara parsial, tidak bisa dijami pemilih yang hadir di TPS bisa hadir kembali saat pemungutan suara susulan.

"Kalau hari ini pemilih 17 April 2019 datang 100 persen, bisa enggak menjamin 100 persen itu datang lagi ke TPS (untuk mencoblos surat suara) DPRD Provinsi yang diulang itu," ujar Tommy.

Saat ini, antara KPU Kota Bekasi dan Bawaslu Kota Bekasi masih dalam tahap koordinasi terkait pengajuan pemungutan suara susulan atau diulang.

Sebelumnya, Ketua KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni mengatakan, terdapat sembilan TPS yang terancam jalani pemungutan suara susulan.

Sembilan TPS itu yakni, TPS 224, 225, 227, dan 242 di Kelurahan Kaliabang, lalu TPS 193, 14, 119 di Kelurahan Pejuang, serta TPS 116 dan 166 Kelurahan Aren Jaya.

Masalah yang terjadi adalah, di Kelurahan Aren Jaya tidak terdapat surat suara jenis Pilpres dan DPD.

Sedangkan, di Kelurahan Kaliabang, tidak tersedia surat suara jenis DPRD Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Usai Memilih, Wali Kota Bekasi Sebut Pemilu 2019 Terumit di Dunia

"Untuk (Kelurahan) Medan Satria (Kelurahan Pejuang) sebenarnya saya anggap sudah clear."

"Karena ada laporan dari PPK-nya (Panitia Pemilihan Kecamatan) kalau surat suara sudah terpenuhi, tapi laporan dari pengawas TPS-nya ternyata beda."

"Makanya saya mau sinkronkan dulu dengan Bawaslu," ungkap Nurul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com