Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekap Suara di Puluhan TPS di Bekasi Tak Gunakan C1, tetapi Kertas Biasa

Kompas.com - 18/04/2019, 18:50 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi menemukan puluhan tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Bekasi merekap hitung suara tidak menggunakan formulir C1 plano.

Komisioner Divisi Pengawasan Bawaslu Kota Bekasi Ali Mahyail mengatakan, setidaknya terdapat 30 TPS yang tidak menggunakan C1 plano untuk merekap hasil hitung suara pemilu dan menyiasatinya dengan kertas biasa.

"TPS banyak melanggar aturan karena kekurangan logistik. Ada beberapa TPS, itu (merekapitulasi suara) dituangkan di kertas biasa," kata Ali saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Hari-H Pencoblosan, Bawaslu Temukan 11.186 TPS Tanpa Logistik Lengkap

Dia mengatakan, puluhan TPS yang dalam tidak menggunakan C1 plano dikarenakan kurangnya logistik dari KPU RI.

Alhasil, sesuai kesepakatan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) TPS setempat, C1 plano untuk sementara bisa diganti dengan kertas biasa.

"Rekapan akhirnya KPPS berdasarkan kesepakatan dengan stakeholder di tempat pemilu melakukan perhitungan manual tidak menggunakan C1," ujar Ali.

Baca juga: Bawaslu Sebut 12 TPS di Jatim Berpotensi Pemungutan Suara Ulang

Kendati demikian, rekapan hasil hitung suara di tiap TPS itu tetap disalin ke formulir C1 plano yang akan diterima tiap KPPS TPS dari KPU Kota Bekasi saat rekapan suara dikirimkan ke tiap kelurahan masing-masing TPS.

"Jadi mesti disalin lagi ke yang resmi (formulir C1 plano). Ada yang belum masih di kertas biasa. Harus disalin, semua ditanda tangani, salin seharusnya hari ini ya secepatnya," ucap Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com