Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Berikan Santunan kepada Petugas KPPS yang Meninggal Dunia

Kompas.com - 03/05/2019, 15:14 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (3/5/2019),  menyerahkan santunan kepada keluarga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat bertugas.

Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting Manik, mengatakan pemberian santunan merupakan bentuk bela sungkawa KPU kepada keluarga korban yang ditinggalkan.

"Ini (penyerahan santunan) serentak kami lakukan di empat wilayah, empat rumah KPPS di Jakarta dan Tangerang Selatan," ujar Evi kepada wartawan di rumah seorang ketua KPPS di Juramangu Timur, Tangerang Selatan, yang meninggal setelah hari pencoblosan.

Uang santunan sebesar Rp 36 juta diserahkan langsung KPU kepada keluarga korban yang ditinggalkan.

Baca juga: KPU Datangi Rumah Duka Tutung Suryadi, Ketua KPPS yang Wafat di Atas Meja Tugas

Ia memamaparkan pemberian santunan tidak hanya kepada petugas KPPS yang meninggal dunia tetapi juga kepada petugas yang sakit saat menjalankan tugas.

Dana santunan sebesar Rp 8 juta hingga Rp 30,8 juta disiapkan KPU kepada petugas yang sakit saat sedang bertugas tergantung dari penyakit yang diderita.

Evi menjelaskan, pemberian santunan akan terus dilanjutkan melalui KPU Provinsi di seluruh wilayah di mana terdapat petugas pemilu yang meninggal.

"Sekarang kami sudah melaksanakan juknisya (petunjuk teknis). Itu nanti ada prasyarat yang harus dipenuhi untuk pemberian santunan ini, yang kami harapkan teman-teman di daerah, provinsi maupun kabupaten/kota, bisa membantu kami untuk memenuhi, sehingga penyalurannya lebih cepat," kata dia.

Baca juga: Petugas KPPS di Jaktim yang Meninggal karena Kelelahan Bertambah

"Tentu yang pertama benar dia penyelenggara pemilu jadi tentu harus ada SK, tentu ada surat meninggalnya kemudian juga beberapa keperluan-keperluan administrasi yang harus dipenuhi karena ini santunan dari APBN, tentu harus bisa kami pertanggungjawabkan," kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun KPU pada Kamis kemarin pukul 20.00 WIB, ada 412 petugas KPPS yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com