Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabam Sirait, Politikus Ulung yang Lolos Menjadi Anggota DPD RI...

Kompas.com - 21/05/2019, 06:16 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabam Sirait sesungguhnya bukan nama baru dalam percaturan politik Indonesia.

Bisa dibilang, Sabam merupakan salah satu tokoh politik senior di negeri ini.

Kendati baru terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2019-2024, jam terbang Sabam di dunia politik sudah dimulai sejak era Presiden Soekarno.

Baca juga: Saat Blusukan, Djarot Sempatkan Berkunjung ke Rumah Sabam Sirait

Mulanya, ia merupakan salah satu pentolan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia pada dekade 1950.

Ia merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

Kiprahnya di politik praktis dimulai saat ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia.

Baca juga: Sinta Wahid Kenang Persahabatan Gus Dur dan Sabam Sirait

Ketika Parkindo berfusi dengan partai nasionalis lainnya, Sabam merupakan salah satu deklarator Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Sabam tercatat sebagai wakil rakyat di DPR selama tujuh periode mulai dari tahun 1967 ketika ia masih tergabung dalam Parkindo.

Pada 1983-1992, Sabam juga pernah menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung, lembaga negara yang namanya kini tinggal jadi sejarah.

Baca juga: Megawati Akui Terjun ke Dunia Politik karena Dibujuk Sabam Sirait

Memasuki era reformasi, Sabam termasuk dalam kader-kader PDI yang pindah gerbong ke PDI-Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Ia juga tercatat menduduki kursi DPR hingga 2009. Pria kelahiran tahun 1936 itu kembali berlaga dalam Pemilu 2014.

Bedanya, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPD. 

Baca juga: Ada Menteri, Sambutan untuk Ahok Tetap Paling Meriah di Perayaan Ulang Tahun Sabam Sirait

Politisi PDI Perjuangan, Sabam SiraitKompas.com/SABRINA ASRIL Politisi PDI Perjuangan, Sabam Sirait
Saat itu, Sabam hanya menduduki posisi kelima terbanyak dalam pemilihan sebagai Senator Indonesia mewakili DKI Jakarta dengan 237.273 suara.

Hal itu membuat Sabam tak bisa melenggang ke Senayan mengingat kuota anggota DPD hanya empat orang per provinsi.

Namun, wafatnya AM Fatwa, anggota DPD yang juga politikus senior, membuat Sabam masuk ke dalam DPD untuk posisi Pergantian Antar Waktu (PAW).

Baca juga: Kain Ulos dan Nasihat Sabar dari Sabam Sirait yang Dibantah Ahok

Lewat Pemilu 2019, Sabam kembali terpilih menjadi anggota DPD mewakili DKI Jakarta. Ia meraup 626.618 suara dan duduk di peringkat dua.

Dengan sepak terjangnya itu, tak heran bila Sabam disegani dikagumi politisi ternama seperti Bambang Soesatyo atau Yassona Laoly.

"Lentur, tetapi tidak kehilangan prinsip. Bagi saya, (Sabam) adalah politisi paten, top, sempurna. Beliau adalah panutan bagi adik-adiknya," kata Yasonna dikutip dari Kompas.id.

Baca juga: Nasihat Politik Sabam Sirait untuk Ahok...

Salah seorang anak Sabam, Maruarar Sirait, juga mengikuti jejak Sabam sebagai politikus. Seperti diketahui, Maruarar merupakan salah seorang kader PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com