Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Nantikan Keseruan #BukBerCeria Bersama Kaum Dhuafa

Kompas.com - 23/05/2019, 10:57 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama bulan Ramadhan, tidak semua orang dapat menikmati buka puasa dengan makanan yang layak.

Biasanya kita berbuka dengan makanan kesukaan yang sudah kita siapkan khusus untuk berbuka.

Namun, bagi mereka kaum dhuafa hingga warga pinggiran kota yang tersisih harus bersusah payah untuk sekadar membatalkan puasanya.

Baca juga: #BukBerCeria Bersama Kaum Dhuafa Menanti Donasi Para Dermawan

Bahkan, beberapa dari mereka harus menahan lapar hingga waktu berbuka telah usai.

Di kolong Flyover Cilitan, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2019), Kompas.com bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Kitabisa.com akan melaksanakan program #BukBerCeria, berbagi buka puasa bersama.

Salah satu panitia dari ACT, Juliani Aryanti mengatakan, kegiatan buka bersama ini dikhususkan bagi anak-anak di kolong Flyover Cililitan yang kerap terdampak banjir.

“Kami ingin berbagi keceriaan dan kebahagiaan indahnya berbuka puasa dengan mereka,” ucap Juliani melalui sambungan telepon.

Food-truck yang dimiliki ACT ini memiliki kapasitas memasak 1.000 pax makana per hari.Dok ACT Food-truck yang dimiliki ACT ini memiliki kapasitas memasak 1.000 pax makana per hari.
Menurut dia, warga di Kawasan Cililitan sering kali tidak mendapat bantuan saat banjir.

“Kami ingin melihat mereka tersenyum dan ikut merasakan bagaimana bahagianya berbuka bersama,” ujarnya.

Band ternama Nidji akan ikut memeriahkan acara ini.

Selain itu, nantinya disediakan food truck yang memiliki kapasitas membuat masakan berkualitas sangat layak sebanyak 1.000 pax per hari.

Arsip kegiatan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membagi-bagikan bingkisan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan.Dok ACT Arsip kegiatan Aksi Cepat Tanggap (ACT) membagi-bagikan bingkisan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bukan makanan instan yang akan disediakan, melainkan makanan sehat yang diolah chef berpengalaman yang selama ini sudah bekerja sama dengan ACT.

Kemudian ada doorprize bagi anak-anak yang dapat menjawab semua pertanyaan dari panitia yang ikut dalam kegiatan buka bersama ini.

"Yang pasti ini acaranya seru sih karena ada games yang disediakan sehingga akan dibuat se-have fun mungkin," kata Juliani. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com