JAKARTA, KOMPAS.com - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono memilih menerbangkan jenazah istrinya Ani Yudhoyono dengan menggunakan pesawat Hercules lantaran kargo jenazah bisa didampingi oleh keluarga.
Jika menggunakan pesawat biasa, kata dia, peti jenazah akan berada di bawah dan tidak bisa didampingi keluarga.
Baca juga: Mantan Jubir Presiden: Ibu Ani Yudhoyono Penuh Perhatian
"Bapak enggak mau pake Boeing karena dia kan tidak ada kargo di atas harus di bawah, jadi Bapak minta Hercules saja supaya kargo bisa di atas dan tetap bersama-sama," kata Ferdinand, di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Sabtu (1/6/2019).
Jenazah Ani sendiri akan dibawa melalui Bandara Paya Lebar Singapura pada pukul 19.30 WIB.
Jenazah Ani Yudhoyono akan didampingi oleh keluarga inti yakni SBY dan kedua anaknya Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro.
"Ada SBY, Ibas, semua keluarga di Hercules kemudian ada kerbat bersama-sama," ucap dia.
Ibu Ani tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah di National University Hospital (NUH), Singapura, Sabtu pukul 11.50 waktu setempat. Ibu Ani dirawat di rumah sakit tersebut sejak 2 Februari 2019.
Baca juga: Ketua DPR: Ibu Ani Yudhoyono Selalu Lekat dengan Kebaikan
Pada Sabtu malam, jenazah diterbangkan dari Singapura menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat Hercules.
Setelah itu, jenazah akan dibawa ke kediamanan di Cikeas, Bogor, untuk disemayamkan. Jenazah Ani Yudhoyono akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta, Minggu (2/6/2019).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.