BEKASI, KOMPAS.com - Tri Ambarwati (45), ibu Putra (18) remaja yang tewas dibakar sekelompok pemuda di Jalan Raya Kodau, Jatiasih, Kota Bekasi pada Rabu (5/6/2019) berharap para pelaku bisa dihukum mati.
Tri menilai para pelaku telah membunuh anaknya yang tidak bersalah itu secara keji.
"Hukumannya harus setimpal karena anak saya hilang nyawa," kata Tri saat ditemui di rumahnya, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/6/2019).
Baca juga: Polisi Akui Kesulitan Buru Buron Pembakar Remaja di Bekasi
Tri tidak menyangka anaknya bisa tewas setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Sebab, korban masih sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik saat dibawa ke rumah sakit.
"Pas di rumah masih sadar, diantar pakai motor, kita bangun tidur, pakaiannya sudah diganti, terus sama kakaknya diguntingin Levisnya (celana), karena sakit pakai sarung saja. Diajak bicara juga bisa malah diwawancara polisi juga masih bisa," ujarnya.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Remaja di Bekasi karena Dibakar
Dalam kasus ini, empat dari delapan pelaku sudah ditangkap pada Selasa (11/6/2019). Sementara itu, empat pelaku lainnya masih diburu polisi.
"Saya berharap sisa pelakunya bisa segera ditangkap semua dan semuanya dihukum seberat-beratnya yang setimpal," ujar Tri.
Sebelumnya, pada Rabu (12/6/2019) dini hari, korban dengan temannya yang berjumlah tujuh orang jalan beriringan menggunakan sepeda motor di Jalan Raya Kodau, Jatiasih, Kota Bekasi.
Saat di TKP, rombongan korban bertemu kelompok pelaku yang sedang nongkrong di pinggir jalan.
Kedua kelompok terlibat saling ejek hingga kelompok pelaku emosi dan mengejar rombongan korban. Ketika dikejar, seluruh teman korban berhasil melarikan diri, sedangkan korban ditangkap para pelaku dan dikeroyok.
Salah seorang pelaku bernama Rizky mengambil botol bensin di warung dekat TKP dan menyiramnya ke tubuh korban lalu menyulutnya dengan korek api.
Tubuh korban terbakar dan para pelaku melarikan diri. Korban ditolong warga sekitar dan dilarikan ke rumah sakit terdekat, lalu dirujuk ke RS Polri Kramatjati.
Nyawa korban tak dapat diselamatkan setelah dua hari mendapat perawatan intensif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.