Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Remaja yang Tewas Dibakar Harap Pelaku Dihukum Maksimal

Kompas.com - 13/06/2019, 21:36 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Tri Ambarwati (45), ibu Putra (18) remaja yang tewas dibakar sekelompok pemuda di Jalan Raya Kodau, Jatiasih, Kota Bekasi pada Rabu (5/6/2019) berharap para pelaku bisa dihukum mati.

Tri menilai para pelaku telah membunuh anaknya yang tidak bersalah itu secara keji. 

"Hukumannya harus setimpal karena anak saya hilang nyawa," kata Tri saat ditemui di rumahnya, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: Polisi Akui Kesulitan Buru Buron Pembakar Remaja di Bekasi

Tri tidak menyangka anaknya bisa tewas setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati.

Sebab, korban masih sadar dan bisa berkomunikasi dengan baik saat dibawa ke rumah sakit.

"Pas di rumah masih sadar, diantar pakai motor, kita bangun tidur, pakaiannya sudah diganti, terus sama kakaknya diguntingin Levisnya (celana), karena sakit pakai sarung saja. Diajak bicara juga bisa malah diwawancara polisi juga masih bisa," ujarnya. 

Baca juga: Kronologi Tewasnya Remaja di Bekasi karena Dibakar

Dalam kasus ini, empat dari delapan pelaku sudah ditangkap pada Selasa (11/6/2019). Sementara itu, empat pelaku lainnya masih diburu polisi. 

"Saya berharap sisa pelakunya bisa segera ditangkap semua dan semuanya dihukum seberat-beratnya yang setimpal," ujar Tri.

Sebelumnya, pada Rabu (12/6/2019) dini hari, korban dengan temannya yang berjumlah tujuh orang jalan beriringan menggunakan sepeda motor di Jalan Raya Kodau, Jatiasih, Kota Bekasi.

Saat di TKP, rombongan korban bertemu kelompok pelaku yang sedang nongkrong di pinggir jalan.

Kedua kelompok terlibat saling ejek hingga kelompok pelaku emosi dan mengejar rombongan korban. Ketika dikejar, seluruh teman korban berhasil melarikan diri, sedangkan korban ditangkap para pelaku dan dikeroyok.

Salah seorang pelaku bernama Rizky mengambil botol bensin di warung dekat TKP dan menyiramnya ke tubuh korban lalu menyulutnya dengan korek api.

Tubuh korban terbakar dan para pelaku melarikan diri. Korban ditolong warga sekitar dan dilarikan ke rumah sakit terdekat, lalu dirujuk ke RS Polri Kramatjati.

Nyawa korban tak dapat diselamatkan setelah dua hari mendapat perawatan intensif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com