Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Kacamata Panen Pembeli Saat Aksi Kawal Sidang Putusan MK

Kompas.com - 27/06/2019, 20:11 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang kacamata di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi salah satu yang paling sibuk pada Kamis (27/6/2019) sore.

Bagaimana tidak, para peserta aksi terus berdatangan ke depan Gedung MK. Mereka silih berganti membeli dagangan pedagang. 

Salah satu pedagang kaca mata bernama Khoriah (41) tak memungkiri hal tersebut. Dari pukul 08.00 WIB hingga sore, ia telah menjual ratusan kacamata.

"Sudah lebih dari 100 ya, makanya saya bawa double ini, tinggal pajang doang, panen deh," ucap Khomariah kepada Kompas.com.

Baca juga: PKL: Alhamdulillah Ada Berkah dari Demo di MK, Untung Dua Kali Lipat

Ia mengaku sehari-hari memang bekerja sebagai penjual kacamata di kawasan Manggarai, Jakarta Timur. Namun, setiap ada kegiatan yang dipadati massa, ia akan muncul di sana.

Terlebih, saat musim panas seperti sekarang, warga tidak akan ragu untuk membeli barang dagangannya. 

Berjualan dari pagi, ia sempat membagi dua dagangannya dengan suaminya dan berjualan di tempat terpisah untuk menambah pembeli.

Total masing-masing mereka sudah mengantongi lebih dari Rp 2 juta dari berjualan kacamata.

"Ini sudah sore tinggal ini doang yang dipajang ini, sudah gabung saja sama si bapak," ujar dia. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kacamata yang dijual Khomariah terdiri dari berbagai macam model dan warna.

Umumnya, warga memilih kacamata yang warnanya mampu menghalau sinar matahari. 

"Kalau modelnya sih rata laku semua," kata dia.

Baca juga: Demo Protes IMB Reklamasi di Dalam Balai Kota DKI, Mahasiswa Diusir Pamdal

Berbagai macam model kaca mata itu dijual Khomariah seharga Rp 20.000. Harga itu dipukul rata agar tak ada pembeli yang menawar-nawar barang dagangannya.

Rencananya, Khomariah akan pulang setelah dagangannya habis. 

Sore ini, massa terus berdatangan ke depan Gedung MK. Mereka tampak berdatangan dengan sejumlah atribut yang menunjukkan kelompok mereka.

Di depan Gedung MK, sebuah mobil komando mendengarkan secara langsung kondisi di dalam ruang sidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com