Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Viral Tangga Murid Laki-laki dan Perempuan Dipisah di SMPN 44

Kompas.com - 28/06/2019, 11:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Foto yang menggambarkan adanya pemisahan tangga antara murid laki-laki dan perempuan di SMPN 44 Jakarta viral di media sosial setelah diunggah akun Twitter @bukan digembok, Rabu (26/6/2019).

Dua buah foto itu menunjukkan adanya masing-masing poster yang dipasang di pintu jeruji sebelum memasuki area tangga. Poster itu masing-masing bertuliskan "Tangga Laki-laki" dan "Tangga Perempuan".

Foto yang beredar pun menimbulkan tanya di antara warganet. Kepada Kompas.com, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMPN 44 Hoensen Simanjuntak membeberkan fakta di balik pemisahan tangga tersebut.

Baca juga: Heboh, Poster Pemisahan Murid Laki-laki dan Perempuan di Tangga SMPN 44

1. Supaya Tak Batal Wudu

Hoensen mengatakan, tangga murid laki-laki dan perempuan dipisah supaya tidak membatalkan wudu murid yang ingin mendirikan shalat.

"Ketika wudu selesai, biasa anak SMP suka iseng, karena suka iseng kami arahkan pergerakan setelah wudu. Jadi kita tempel (poster pengumuman) itu, anak itu mengikuti," kata Hoensen kepada Kompas.com, Rabu (27/6/2019) siang.

Hoensen menjelaskan, sebagian murid SMPN 44 ada yang harus berwudu di lantai 1 karena tempat wudu mushala yang ada di lantai 2 tidak mencukupi bagi semua murid.

Menurut Hoensen, apabila murid laki-laki dan perempuan digabung dalam satu tangga, maka ada kemungkinan mereka bersentuhan kulit dan membatalkan wudu.

Apalagi, ada juga sejumlah murid yang iseng menyentuh kulit temannya yang berbeda jenks kelamin untuk membatalkan wudu.

2. Tidak Ada Perbedaan Gender

Hoensen menegaskan, pemisahan tangga antara murid laki-laki dan perempuan murni didasari antisipasi agar wudu para murid tidak batal.

Ia menjamin, tidak ada niatan dari pihak sekolah untuk membeda-bedakan perlakuan berdasarkan jenis kelamin para murid. Ia pun memastikan, aktivitas para murid di kelas dan dalam kegiatan belajar pun bercampur antara murid laki-laki dan perempuan.

"Start awalnya tidak ada niatan untuk membedakan gender antara laki-laki dan perempuan, itu saya guarantee. Jadi kalau ada yang bilang macan-macam, itu hoaks," ujar Hoensen.

Baca juga: Ini Alasan SMPN 44 Pisahkan Tangga Laki-laki dan Perempuan

3. Bukan Aturan Baku

Hoensen melanjutkan, pemisahan tangga murid laki-laki dan perempuan juga bukan merupakan aturan yang diterapkan sekolah. Oleh karena itu, tidak ada sanksi pula yang dijatuhkan bagi murid yang melewati tangga tak sesuai dengan jenis kelaminnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com