Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Fatmawati yang Hampir Mati, Kini Hidup Kembali...

Kompas.com - 06/07/2019, 06:00 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Transportasi moda raya terpadu (MRT) yang rampung pada tahun 2019, menghidupkan kembali perekonomian berbagai jenis usaha di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Kawasan Fatmawati, terutama di Jalan RS Fatmawati Raya merupakan salah satu ruas jalan utama di Jakarta Selatan.

Di sana juga terdapat rumah sakit besar yang amat tenar bernama Rumah Sakit Fatmawati.

Nama Fatmawati muncul ketika Fatmawati Soekarno yang saat itu sebagai Ibu Negara Republik Indonesia memberi gagasan untuk mendirikan sebuah rumah sakit khusus tuberkulosis bagi anak-anak.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI, 12 April 1961, fungsi rumah sakit berubah menjadi rumah sakit umum.

Pada tanggal 23 Mei 1967 Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu, meresmikan perubahan nama RSU Ibu Soekarno menjadi RS Fatmawati sekaligus pemberian nama Jalan RS Fatmawati Raya.

Sejak dahulu, daerah ini juga terkenal dengan rentetan pertokoan dan kulinernya yang beragam juga legendaris. Menjadikannya salah satu pusat niaga sibuk di Jakarta Selatan.

Namun, sebelum proyek MRT rampung, pembangunan tersebut membuat perekonomian kawasan Fatmawati lumpuh.

Langit Fatmawati kala itu keruh, mata terasa buram cokelat keabu-abuan akibat embusan tanah dan pasir yang terus mengepul dari proyek pembangunan bercampur asap knalpot kendaraan yang berdesakan.

Sinar matahari sangat terasa seperti di atas kepala akibat gersangnya daerah itu, aspal jalan kawasan Fatmawati pun bergelombang, ditambah penyempitan jalan karena dipagari pembatas proyek.

Adanya proyek tersebut membuat kawasan ini selalu macet, hampir tidak ada lagi ruang berhenti untuk mampir ke toko sekitar sehingga tidak sedikit toko-toko di sana gulung tikar.

"Wah, dahulu ini semua toko-toko tutup dipasangi tulisan besar-besar 'disewakan' ada yang 'dijual', ya, habis bagaimana, ya, kondisinya semrawut," kata Firman, warga Fatmawati yang telah tinggal di sana selama 36 tahun, Kamis (4/7), seperti dikutip Antara.

Pemerintah setempat pada tahun 2015 juga sempat melakukan pembongkaran toko-toko di area itu untuk membangun tiang-tiang besar setinggi kisaran 23 meter.

Tiang jalur MRT tersebut yang saat ini membentang dari wilayah Lebak Bulus hingga kawasan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan.

Proyek MRT rampung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com