Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Perbekalan Unik dalam Koper Calon Jemaah Haji...

Kompas.com - 12/07/2019, 06:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 97 kloter jemaah haji asal Jawa Barat terus berdatangan ke Asrama Haji Embarkasi Bekasi sejak Sabtu (6/7/2019). Total, hampir 40 ribu jemaah haji akan menjemput mimpi seumur hidupnya dengan berangkat ke Tanah Suci.

Perjalanan jauh dari kampung halaman yang akan memakan waktu hingga 40 hari mungkin dikhawatirkan sebagian jemaah. Akibatnya, sejumlah jemaah membawa aneka benda yang dipakai setiap hari di rumah ke Mekkah. Beberapa benda tersebut dinilai tak lazim bahkan dilarang untuk dibawa ke Tanah Suci.

Barang-barang apa saja yang mereka bawa?

Rokok

Rokok menjadi salah satu barang bawaan yang paling banyak terjaring dari koper calon jemaah haji. Di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, misalnya, petugas bea cukai mengklaim mampu menyita 150-200 bungkus rokok setiap hari. Kebanyakan jemaah membawanya dalam bentuk slop isi 10 bungkus.

"Sehari bisa 15 sampai 20 slop. Saya akui, memang sudah berkurang daripada sebelumnya," ujar Farhan As'ad, pelaksana pemeriksaan Bea Cukai Bekasi saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).

Koper masing-masing kloter calon jemaah haji yang tiba di Asrama Haji Embarkasi Bekasi dibawa menggunakan mobil boks. Mobil terebut akan langsung menurunkan koper koper itu di ruangan pemeriksaan. Di sana, koper jemaah langsung dipindai menggunakan pemindai sinar X.

Dari sana, terlacak koper mana yang mengandung barang terlarang seperti benda elektronik, dan rokok. Adapun, petugas hanya mengizinkan jemaah membawa rokok sekitar 200 batang.

Koper yang dinilai "bermasalah" akan digeledah bersama pemiliknya.

Rokok jemaah haji yang disita Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).KOMPAS.com/VITORIO MANTALEAN Rokok jemaah haji yang disita Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).

"Ketentuannya kan 200 batang yang boleh dibawa. Cuma, kita di sini ketentuannya 2 slop, 1 slop 10 bungkus. Tapi ada juga yang 1 bungkusnya isi 10 batang, berarti cuma boleh bawa 1 slop," Farhan menjelaskan.

Salah satu jemaah haji yang kedapatan membawa rokok melebihi kuota ialah Dede Khotib, jemaah haji asal Kabupaten Bogor. Ketika petugas menggeledah kopernya, Dede ketahuan membawa 6 slop atau setara 60 bungkus rokok.

"Yah bagaimana, Pak, saya sehari dua bungkus, di sana 40 hari, ini juga masih kurang," kata Dede.

Namun, Dede hanya membungkus rokok-rokoknya dengan kantong plastik hitam. Ini berbeda dengan modus-modus lain para jemaah perokok yang coba mengakali pemindaian koper dengan aneka cara.

"Ada yang dibungkus handuk, ditutupi pakai alumunium foil. Ada lagi yang diselipin di beras," ujar Farhan ketika ditemui di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019).

Reaksi jemaah haji yang ketahuan membawa rokok berlebih pun bermacam-macam.

"Ada yang kalau dia tahu, ya dia pasrah, mengaku kalau dia itu coba-coba. Ada juga yang ngelobi petugas, 'satu slop lagi lah pak'," kata Farhan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com