Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Perbekalan Unik dalam Koper Calon Jemaah Haji...

Kompas.com - 12/07/2019, 06:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Mi Instan dan minyak goreng 2 liter

Siti Hapsoh, jemaah haji kloter 17 asal Kabupaten Bogor seperti hendak berangkat perang. Saat kopernya digeledah oleh petugas, berbagai macam bahan makanan langsung berceceran.

Satu yang langsung menyita perhatian ialah seabrek kemasan mi instan, mulai dari kemasan bungkus hingga gelas. Siti mungkin hanya satu dari sekian banyak jemaah haji yang seolah tak bisa lepas dari makanan satu ini.

Baca juga: Akal-akalan Jemaah Haji agar Tetap Bisa Bawa Rokok ke Tanah Suci

Menariknya, Siti tak hanya membawa banyak mi instan. Dia juga membawa beras hingga sebotol minyak goreng berukuran 2 liter. Petugas langsung menyita minyak goreng tersebut karena tak sesuai kualifikasi.

Sayang, Siti menolak diwawancara dan tak mengizinkan isi kopernya dipotret.

Penyedap rasa, sambal terasi, dan cobek...

Urusan selera makan memang tak bisa dipaksakan. Ketika berkunjung ke luar negeri, raga boleh jadi ada di negeri seberang, tetapi lidah tertinggal di kampung halaman.

Begitu yang barangkali dirasakan Dedeh (60), jemaah haji asal Subang, yang hendak berangkat ke Tanah Suci melalui Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kamis (11/7/2019). Koper Dedeh termasuk salah satu koper yang "bermasalah" di ruangan pemeriksaan karena diduga mengandung barang yang dilarang dibawa.

Uniknya, saat digeledah, justru berbagai bumbu masak khas Nusantara yang tampak menyembul di antara pakaian-pakaiannya.

"Bawa ini nih, ada teri, bawang goreng, sambal botol," kata Dedeh dalam bahasa Sunda sembari menunjukkan sejumlah bumbu masak bawaannya.

Baca juga: Cobek hingga Sambal Terasi Jadi Bekal Jemaah Haji agar Lidah Serasa di Kampung Halaman

"Sudah matang kalau terinya mah," imbuhnya.

Ia kemudian menggali lebih dalam barang bawaan di kopernya untuk mencari rice cooker. Petugas memang melarang benda elektronik, termasuk rice cooker, untuk dibawa terbang ke Arab Saudi. Ketika membongkar kopernya, tercecerlah sejumlah bumbu lainnya.

"Ini gula merah, ada Masako, sama sambel terasi. Namanya juga orang Sunda enggak pas kalau enggak nyambel," kata Dedeh.

Setelah rice cooker dikeluarkan dari kopernya, petugas sempat menemukan sebuah benda pipih dengan diameter sekitar 30cm yang terbungkus kantong plastik.

"Cobek itu, cobek kayu buat nyambel. Bawa juga ulekannya, tapi kecil," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com