Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasibmu Kemang Food Festival, Dulu Berjaya Kini Ditutupi Seng Tua

Kompas.com - 13/07/2019, 08:03 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Raya Kemang nomor 3, Bangka, Mampan Prapatan, Jakarta Selatan nampak begitu lenggang. Trotoar yang terbentang di pinggir jalan pun sepi akan kaki kaki yang melangkah.

Pukul 21.00 WIB, suasana terasa dingin, sepi dan bahkan seperti mati tanpa kehidupan. Hanya kendaraan mobil dan motor yang lalu lalang menyisir jalanan.

Namun, siapa sangka di kawasan sepi yang tidak banyak diperhatikan orang itu pernah berdiri tempat nongkrong favorit muda mudi Kemang pada masanya.

Benar, tempat legendaris itu bermana Kemang Food Festival. Bagi yang kenal betul tempat itu, tentu masih melekat dalam kenangan bagaimana Kemang Foodfest pernah berjaya.

Kini kisah kejayaan Kemang Foodfest tidak banyak diketahui anak muda zaman sekarang.

Kevin contohnya. Pria anak muda dengan usia berkisar 20 tahun ini kebingungan ketika Kompas.com bertanya tentang lokasi "Kemang Food Festival" dulu.

Dia spontan menjawab, "Wah apaan tuh?", katanya saat ditemui di jalan Kemang Raya 3, Jumat (12/7/2019).

Bagi yang belum tahu, tempat ini dulu berlokasi di jalan Kemang Raya tepatnya di seberang toko Malinda Design Center.

Sekarang tempat ini hanya dipagari seng sepanjang 100 meter lebih. Seng yang juga berfungsi menjadi pagar itu bahkan terlihat sudah rusak, karatan, banyak rerumputan liar. Bahkan ada tulisan "Indonesia Bisa", sisa hiasan Asian Games yang lalu.

Baca juga: Pemprov Akan Cek IMB Warga yang Protes Revitalisasi Trotoar Kemang

Dahulu tempat Kemang Food Festival beridiri. Jalan Kemang Raya Nomor 3, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019)KOMPAS.com - Walda Marison Dahulu tempat Kemang Food Festival beridiri. Jalan Kemang Raya Nomor 3, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019)

Di balik pagar seng itu, hanya ada pepohonan, rumput liar. Benar-benar seperti hutan bila dilihat waktu malam hari.

Bagi sebagian orang, tempat ini menyimpan banyak kenangan. Salah satunya Helmi (37).

Tahun 2002 nampak seperti kemarin baginya. Di tahun itu lah dia menghabiskan masa muda, nongkrong dengan kawan sejawat hingga pacaran di Kemang Foodfest.

"Dulu hampir setiap malam main ke sini. Ya sama pacar, sama temen-temen, pokoknya sering nongkrong di sini," kata dia saat ditemui di lokasi.

Pilihan makanan yang banyak dan harganya yang terjangkau jadi salah satu alasan mengapa Helmi kerap nongkrong di sini.

Dahulu, cerita Helmi, kawasan ini menyajikan berbagai jenis makanan. Dari nasi goreng gerobak hingga makanan ala luar negeri ikut dijajakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com