Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Padam di Terminal 3 Bandara Soetta, Ini Penjelasan Angkasa Pura II

Kompas.com - 15/07/2019, 12:11 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa II (Persero) membantah padamnya listrik di Terminal III Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, terjadi hingga 90 menit.

Humas Angkasa Pura II Febri Toga mengatakan, listrik memang sempat padam karena main power supply listrik tidak mengalir ke Terminal 3.

"Terkait gensetnya itu berfungsi dengan baik cuma pemulihannya. Jadi 458 (genset) itu mati terus 459 genset beroperasi, namun pemulihannya memang perlu waktu lama. 10 - 15 menit," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/7/2019).

Febri menyebut, bagian bagasi dan cek in paling terkena dampak padamnya listrik.

"Kan ada beberapa bagian bukan secara keseluruhan, memang ada beberapa kendala terkait dengan untuk BHS sama bagasi karena kita menggunakan itu akhirnya manual selanjutnya terkait dengan proses check in itu yang dampaknya lumayan banyak," tutur Febri.

Baca juga: Penumpang Keluhkan Listrik Terminal 3 Soekarno-Hatta yang Padam 1,5 Jam

Sebelumnya, salah satu penumpang, Bugi Sumirat mengeluhkan padamnya listrik yang disebutnya terjadi hingga 90 menit, Senin (15/7/2019) pagi.

"@AP_Airports @jokowi luar biasa #terminal3 bandara Soetta padam listrik sudah hampir satu jam tanpa ada alternatif lain, generator misalnya. Bandara gelap gulita, air di toilet mati, termasuk ban berjalan. Sekelas terminal 3 yg internasional mengalami kejadian ini kok memalukan ya," tulis Bugi dalam akun twitternya.

Ketika dikonfirmasi, Bugi menyesalkan generator tidak segera berfungsi.

"Masak mati listrik sekitar satu setengah jam dan enggak ada generator bantuan. Sangat mengecewakan dan memalukan. Saya malu dengar kata-kata turis yang kecewa tadi," ucap Bugi.

Selain itu, menurut dia, tak ada respons dari petugas untuk memberikan bantuan dan membiarkan penumpang bergelap-gelapan.

"Di ruang tunggu yang gelap gulita itu tidak ada bantuan penerangan hingga kami dibiarkan duduk bergelap-gelapan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com