Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Marunda Protes Pembangunan Tol Cibitung-Cilincing yang Langgar Kesepakatan

Kompas.com - 22/07/2019, 21:51 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 002 Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara melakukan aksi protes di lokasi pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV yang berada di atas tanah garapan warga itu, Senin (22/7/2019).

Mereka protes karena PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek dinilai telah melanggar hasil musyawarah antara warga dengan perusahaan BUMN tersebut. Alat berat yang sedang memasang tiang pancang di lokasi itu diminta berhenti bekerja dan menyingkir ke pinggir lokasi.

Ketua RW 002 Kelurahan Marunda, Irwansyah Yasin mengatakan awalnya pembangunan jalan tol di lokasi tersebut berjalan baik karena pihak Waskita beritikad baik mengajak warga bermusyawarah soal pembebasan lahan.

Baca juga: Akhir Tahun Beres, Konstruksi Tol Cibitung-Cilincing Dikebut

"Awalnya mereka sepakat pengerjaan di sini hanya sebatas badan jalan selebar 10 meter panjang 300 meter. Adapun nanti kalau memang ada pekerjaan lain, mereka akan musyawarah lagi," kata Irwansyah kepada wartawan di lokasi proyek.

Untuk badan jalan 10 x 300 meter tersebut, 14 warga pemilik lahan diberi uang ganti rugi sebesar Rp 7 juta per orang. Uang itu sudah diterima warga pada Maret 2019 sehingga PT Waskita bisa memulai pengerjaan tol.

Namun, pada Mei 2019, kontraktor mulai melakukan pelebaran pengerjaan proyek melebihi kesepakatan awal antara PT Waskita dengan warga. Kontraktor disebut telah menguruk lahan garapan yang digunakan warga sebagai tambak udang, ikan kakap dan bandeng tanpa pemberitahuan.

"Mereka menguruk sembunyi-sembunyi pas lagi gak ada penggarap, jadi ngerjainnya kadang pas magrib, kadang tengah malam," ucapnya.

Hal itu disebutkan Irwansyah menghilangkan mata pencaharian warga yang sudah menggarap lahan tersebut dari tahun 1998.

Mulai saat itu, warga aktif memprotes pengerjaan yang dianggap melanggar musyawarah tersebut.

Saat melakukan aksi protes, warga juga merasa diintimidasi sejumlah pihak. Salah satunya ketika mereka melakukan mediasi dengan PT Waskita di Mapolsek Cilincing.

"Kami sempat diintimidasi, ada oknum yang mengancam warga akan ditangkap kalau berusaha menghentikan proyek," ujarnya.

Irwansyah menyampaikan warga sejatinya mendukung pengerjaan proyek tol tersebut. Namun yang mereka harapkan kontraktor memberikan ganti rugi agar 14 warga terdampak bisa membuka usaha lain sebagai mata pencaharian.

Pihak dari PT Waskita, yaitu Arifin selaku koordinator lapangan, menemui warga dan sekapat untuk menghentikan sementara pengerjaan proyek. Ia memerintahkan alat berat-alat berat pindah ke lokasi badan jalan yang sudah disepakati dengan warga.

Arifin tak bersedia memberi komentar terkait masalah itu kepada wartawan.

"Saya nggak bisa ngomong, mesti pakai aturan," kata dia sambil meninggalkan lokasi.

Berdasarkan keterangan di laman kppip.go.id milik Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Jalan Tol Cibitung-Cilincing dibangun dengan tujuan mengurangi beban angkutan barang dan kendaraan di ruas Tol Jakarta Cikampek yang melintasi Kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Panjang keseluruhan jalan tol itu mencapai 34 kilometer dengan biaya investasi sebesar Rp 4,220 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com