JAKARTA, KOMPAS.com - Penasehat Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ramly Muhammad menyebut tanpa Wakil Gubernur pemerintahan yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta tetap bisa berjalan.
Namun, Ramly menekankan, bawahan Anies, yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus bekerja lebih baik untuk menunjang kinerja Gubernur.
"Sebenarnya enggak ada wagub sudah bisa jalan bagus. Tapi ada wagub pun semakin bagus. Pak Anies sudah bisa jalan yang penting SKPD bagus mau kerja, penyerapan bagus," ucap Ramly saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/7/2019).
Ia menilai, saat ini SKPD belum bekerja maksimal. Hal tersebut terlihat dari Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) pada tahun 2018 sebesar Rp 9,75 triliun.
Wakil Ketua Komisi E ini meminta SKPD yang tidak bekerja maksimal dan tidak punya kemampuan langsung diganti.
"Kalau penyerapan anggaran bagus rakyat kan diuntungkan dapat fasilitas yang dibangun. Tapi karena Rp 9 triliun jadi Silpa, berapa rakyat yang dirugikan yang harusnya bangun ini itu enggak jadi karena semua anggaran tidak terserap jadi Silpa," jelasnya.
Untuk saat ini, Ramly mengatakan, proses pemilihan Wagub DKI sedang dalam proses di DPRD.
"Untuk itu kita serahkan kepada tim pansus, mereka mungkin belum menemukan atau bagaimana jadi kalau terhambat-terlambat sedikit biasa. Ya, harus diselesaikan sebelum masa periode selesai. Tapi kalau enggak bisa kasih saja kepada periode yang baru," tutup Ramly.
Pemilihan Wagub DKI Jakarta berjalan alot di tangan DPRD DKI Jakarta.
Hingga saat ini tercatat sebanyak tiga kali rapat pembahasan draf tata tertib (tatib) pemilihan Wagub DKI Jakarta tertunda.
Alhasil, draf tatib sudah selesai disusun pada Selasa (9/7/2019). Alhasil, rapat paripurna pengesahan tatib pemilihan wagub DKI Jakarta yang direncanakan berlangsung pada Senin (22/7/2019), juga tertunda.
Padahal posisi orang nomor 2 di Jakarta itu sudah kosong sejak 10 Agustus 2018 pasca ditinggalkan Sandiaga Uno yang maju sebagai Cawapres.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.