Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Fresh Graduate Tolak Gaji Rp 8 juta, Ini Besar Gaji Alumni UI

Kompas.com - 26/07/2019, 05:38 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Belakangan ini tengah viral di media sosial postingan seseorang yang mengaku sebagai alumni Universitas Indonesia, menolak perusahaan yang menawarkan gaji Rp 8 juta.

Berdasarkan data Tracer Study Career Development UI, terdapat 2.500 mahasiswa yang merupakan lulusan 2018.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 60 persen terdata bekerja di sektor swasta, 35 persen bekerja untuk pemerintah dan BUMN, sementara sisanya 5 persen memilih untuk berwirausaha. 

Berdasarkan tempat bekerja mahasiswa itu, didapat ada 7,7 persen lulusan UI mendapat gaji kurang dari Rp 3 juta per bulan.

Kemudian ada 46,3 persen lulusan UI mendapat gaji lebih dari Rp 3 hingga Rp 6 juta.

Baca juga: Viral Postingan Fresh Graduate Protes Gaji Rp 8 juta, Ini Tanggapan UI

Ada 25 persen lulusan UI yang juga mendapat gaji lebih dari Rp 6 hingga Rp 9 juta per bulan. Bahkan ada 21 persen yang mendapat gaji lebih dari Rp 9 juta per bulannya.

Kepala Carier Developement Center UI, Dr. Sandra Fikawati menyatakan, tidak terlalu berlebihan apabila seorang fresh graduate menolak gaji Rp 8 juta.

Namun itu juga tergantung pada kualifikasi, kompetensi, bidang kerja, dan lokasi kerja yang hendak diambil fresh graduate itu sendiri.

"Biasanya mereka yang harus bekerja di remote area seperti di kilang minyak atau di pegunungan standar gajinya lebih tinggi dibanding yang di kantor dan di dalam kota," ucap Sandra saat dihubungi, Jumat (25/7/2019).

Ia mengatakan, sebelum lulus pihaknya terus mengajarkan mahasiswanya untuk menjalani pelatihan soft skill sebelum mencari pekerjaan.

Baca juga: Fahri Hamzah Nilai Wajar jika Fresh Graduate UI Tolak Gaji Rp 8 Juta

"Kami ajarkan pembuatan CV dan wawancara untuk mahasiswa, career talk dari berbagai perusahaan dan seminar alumni sebagai sharing pengalaman dan tips memasuki dunia kerja, dan program pemagangan," kata Sandra.

Dengan semua pelatihan tersebut, diharapkan mahasiswa memiliki bekal yang cukup saat memasuki dunia kerja, bukan hanya kemampuan di bidang ilmu yang dipelajari saat kuliah saja.

Ia juga menyarankan kepada fresh graduate UI untuk tak perlu memikirkan gaji terlebih dahulu apabila melamar pekerjaan.

Passion para fresh graduate dalam pekerjaan yang dituju merupakan yang utama harus dicari.

"Jadi gaji sebenarnya bukan yang pertama kita ajarkan. Karena bisa saja nanti gajinya besar tapi pekerjaanya tidak sesuai dengan passion-nya atau kemampuannya, kan mending dia suka dengan pekerjaannya walau gajinya biasa saja," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com