Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Netizen, Ini Penjelasan Kemendikbud Buat Lomba Meme Tingkat SMA

Kompas.com - 01/08/2019, 17:55 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 jenjang SMA yang diadak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belakangan menjadi sorotan netizen.

Sorotan itu tertuju pada salah satu lomba yang diadakan dalam festival tersebut yakni Lomba Cipta Meme. Tema yang diambil Kemendikbud dalam lomba ini adalah "Gombalindonesian".

Unggahan Kemendikbud di Facebook mengenai pemenang-pemenang dari lomba meme tersebut mendapatkan berbagai kritik pengguna media sosial.

Salah satunya disebutkan oleh akun Facebook Mohammad Ihsan.

"Saya berduka cita yang sedalam-dalamnya. Masa iya Kemdikbud bikin lomba meme, pemenangnya kayak gini?

Sama saja dengan ngajarin siswa pacaran, cinta-cintaan, ngegombal.

Joke garing lucunya di mana? Bukannya saya tersenyum, yang ada malah mengernyitkan dahi.

Ini unsur literasi dan edukasinya di mana?" tulis pemilik akun tersebut.

Kritik lain juga disebutkan oleh akun Mohammad Khaerurrizal Zulmi

"Sekelas Kementerian kok gini. Mana unsur pendidikannya?," ujarnya.

Tanggapan Kemendikbud

Menanggapi hal tersebut, Tim Direktorat Pembinaan SMA mengatakan bahwa para pemenang menunjukkan adanya proses kreatif yang dilalui dalam membuat karya tersebut.

Kreatifitas itu disebutkan bahwa siswa harus menggunakan foto atau gambar pribadi dalam karya tersebut. Foto itu juga harus menggunakan majas ironi dalam kata-kata yang digunakan.

"Perlu disadari bersama bahwa dunia remaja adalah dunia yang sarat dengan pengungkapan tentang 'rasa', sebagai orang yang lebih dewasa, kita tidak bisa menghindari kondisi tersebut. Ada hal yang lebih besar yang terjadi dalam proses pembuatan karya, yaitu membangkitkan kreativitas, menciptakan kreator-kreator muda yang memiliki pemikiran luas," tulis Tim Direktorat Pembinaan SMA dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2019).

"Mendidik tidak hanya bertumpu pada hasil tapi juga proses, literasi bukan hanya kemampuan 6 literasi dasar, tapi literasi adalah proses memahami. Dan kita harus memahami dunia remaja," sambungnya.

Baca juga: Menjadikan Cerpen, Komik, Meme dan Syair Daya Ungkit Literasi Siswa

Terkait anggapan bahwa meme tersebut mengajarkan anak SMA berpacaran, Tim Direktorat Pembinaan SMA menyatakan bahwa dalam karya tersebut tidak menyebutkan secara gamblang tentang pacaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com