Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Karawaci, Salah Satu Penumpang Sigra yang Tertimpa Truk Berencana Tunangan

Kompas.com - 01/08/2019, 23:10 WIB
Sandro Gatra

Editor

CIBODAS, KOMPAS.com - Nanda (24) satu dari empat korban tewas dalam kecelakaan maut tertimpa truk tanah di Tangerang, Banten, ternyata berencana menikah.

Nanda berencana bertunangan dengan kekasihnya, Irma Sanita (21).

Namun, takdir berkata lain. Nanda menjadi korban kecelakaan maut bersama dua saudaranya.

Nanda menghembuskan nafas terakhirnya bersama kakak dan adiknya, Fatmawati (40) dan Wandi (22), serta satu sopir Grab bernama Eddy (45).

Baca juga: Cerita Saksi Mata saat Truk Tanah Oleng dan Timpa Mobil Sigra

Ia meninggalkan satu keponakannya bernama Aisyah (11 bulan) untuk selamanya.

Aisyah saat itu ada di dalam mobil. Ia selamat dalam dekapan ibunya, Fatmawati.

Ditemui di rumah duka di bilangan Cibodas, Kota Tangerang, Irma mengaku kaget tak karuan bahwa sang kekasih sudah pergi untuk selamanya.

Ia menangis histeris setelah mendekati dan melihat wajah Nanda untuk terakhir kalinya.

Pada 25 Agustus nanti, Nanda dan Irma berencana tunangan.

Baca juga: Sebelum Oleng dan Timpa Mobil Sigra, Sopir Truk Tanah Sempat Hindari Razia

"Kita berdua ingin melangsungkan tunangan bulan ini, tanggal 25 dan menikah habis Lebaran tahun depan," ujar Irma, Kamis (1/8/2019), seperti dikutip Tribun Jakarta.

Irma mengatakan, Nanda adalah sosok yang sangat baik, sopan, dan pintar mengambil hati orangtuanya.

"Nanda orangnya periang, bahkan sangat baik kepada siapapun. Orangtua saya juga setuju untuk menikah dengan Nanda, apalagi dia sosok pria yang bertanggungjawab dan pekerja keras," ungkapnya.

Irma bercerita, ia mengenal Nanda saat masih di Padang. Kemudian berpacaran sejak tiga tahun lalu.

Baca juga: Sempat Kabur, Sopir Truk Tanah yang Menimpa Mobil Sigra Menyerahkan Diri

"Saya hubungan dengan Nanda sudah tiga tahun. Awalnya dia sok kenal dan suka menegur dan akhirnya saya kenalan karena memang almarhum adalah orang yang baik," kenang dia.

"Kami baru dekat pada saat sudah di Tangerang dan berjualan bersama di Pasar Kebon Besar," kata Irma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com