Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Stasiun Bekasi Masih Macet meski Lokasi Antar Jemput Ojol Sudah Dipindah

Kompas.com - 06/08/2019, 21:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jalan Ir H Juanda depan Stasiun Bekasi tetap macet meskipun sebagian besar ojek online sudah tidak mangkal di Indomaret Juanda depan stasiun.

Sebagai informasi, sejak 17 Juli 2019 silam, kepolisian telah melarang ojek online mengambil dan menurunkan penumpang di luar area lay bay Stasiun Bekasi.

Baca juga: Dipaksa Pindah ke Lay Bay, Ojol Stasiun Bekasi Minta Titik Jemput di Aplikasi Diubah

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Selasa (6/8/2019) malam sekira pukul 19.30 WIB, kemacetan tetap mengular panjang saat penumpang kereta rel listrik (KRL) tumpah ruah dari arah stasiun.

Kebanyakan dari mereka menyeberang, lantas berdiri mematung seperti tengah menanti ojek. Beberapa ojek online pun terpantau masih menanti penumpang di tepi jalan, namun sudah tak berkerumun di satu-dua titik seperti dulu.

Area di lay bay tempat menunggu para ojek online di Stasiun Bekasi pun tak berubah jadi ramai pada Selasa malam. Beberapa pengemudi ojek online pilih antar jemput penumpang di titik lain.

"Banyakan pada pindah ke (pos polisi) Bulan-bulan. Di sana kan boleh juga. Karena kalau di sini beberapa penumpang suka enggak mau. Bisa dilihat sendiri, ruwetnya kayak apa, belum ngantre keluarnya (dari lay bay) macet gara-gara Elf ngetem," ujar Budiarto (46), salah satu pengemudi ojek online di lay bay Stasiun Bekasi, Selasa malam.

Baca juga: Maunya Cepat Bertemu Abang Ojol di Depan Stasiun Bekasi, tapi Jarak Antar Jemput Kini Makin Jauh

Di sisi lain, bukan hanya ojek online dan para penumpangnya yang membuat Jalan Ir H Juanda depan Stasiun Bekasi padat. Tumpukan kendaraan umum, yakni Elf dan angkot ditambah adanya beberapa lokasi penitipan motor turut menyumbang kemacetan.

Pada jam-jam sibuk seperti itu, terlihat hanya petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi yang siaga mengatur arus lalu lintas Jalan Ir H Juanda.

Kepadatan lalu lintas baru berangsur longgar selepas penumpang terangkut. Namun, tak lama berselang, kepadatan kembali terjadi waktu kereta tujuan Bekasi tiba di stasiun dan memuntahkan penumpang dalam jumlah besar. Terus begitu.

Sebelumnya, Ditlantas Polres Metro Bekasi Kota telah melarang ojek online mengantar-jemput penumpang di depan Stasiun Bekasi pada 17 Juli 2019. Langkah ini dinilai sebagai salah satu upaya jitu mengurangi kemacetan di Jalan Ir. H. Juanda.

"Sudah mulai jalan (sosialisasi) sejak tanggal 11 Juli 2019. Sedikit-sedikit kita evaluasi mana yang kurang," ujar Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ojo Ruslani kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2019).

"Penindakan 2 minggu kita kasih kesempatan. Misalkan ada pelanggaran, sementara kita sosialisasi sudah sempurna, kita tindak, tilang," imbuhnya.

Selain di Indomaret Juanda, kebijakan ini bakal diberlakukan pula di dua titik lain antar-jemput ojek online sekitar Stasiun Bekasi yakni Indomaret Perjuangan dan Pos Polisi Bulan-bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com