Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Musiman Jemput Rezeki Jelang Hari Kemerdekaan RI Ke-74

Kompas.com - 08/08/2019, 17:42 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, pedagang musiman pernak-pernik khas kemerdekaan mulai muncul di sejumlah ruas kawasan Jakarta Pusat.

Seperti di kawasan Jalan Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, tampak beberapa pernak-pernik yang antara lain kain bendera, plastik bendera mewarnai sepanjang trotoar kawasan itu.

Sesekali bendera itu pun bergoyang ke depan dan belakang, seakan menari-menari setelah ditiup angin.

Menjemput rezeki musiman

Salah satu pedagang bendera, Muhammad Rizal (27) mengatakan bahsa bendera yang dijualnya memiliki harga bervariasi.

Umbul-umbul warna-warni diberi harga Rp 25.000, bendera merah putih sepanjang 5 meter Rp 250.000 hingga bendera sepanjang 10 meter Rp 100.000.

Rizal mengaku memanfaatkan momen hari kemerdekaan ini untuk menjemput rezeki tambahan.

Baca juga: Dari Balik Penjara, Napi Bangga Bisa Jahit Bendera Merah Putih Raksasa

Pedagang yang sudah berjualan musiman selama 10 tahun berturut-turut ini mengatakan dari jualan bendera ini selama hampir setengah bulan dirinya dapat sekitar hampir Rp 8 juta.

Ia sengaja memilih berjualan di kawasan Cut Meutia demi memperoleh untung yang lumayan besar untuk mengirim uang ke ibunya yang berada di kampung.

Rizal mengatakan, dirinya telah berjualan pernak-pernik ini sejak tanggal 1 Agustus lalu.

Selama seminggu berjualan, ia mengatakan 12 hingga 13 pelanggan kerap membeli pernak-pernik yang dijualnya.

"Bahkan ada beberapa yang minta pasangin di kantor-kantor. Karena kan saya jualannya juga di sekitar perkantoran ya, jadi banyak yang beli," ujarnya di Jalan Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019).

Ia mengatakan, mengambil bendera itu dari Tanah Abang yang di jualnya kembali di kawan Cut Meutia.

Setiap harinya, ia menyiapkan 1000 meter bendera berjaga-jaga pembeli yang membeli benderanya borongan.

"Biasanya ada aja nih benderanya yang beli kaya sekodi, dua kodi kadang malah borongan. Makanya saya harus mempersiapkan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com