Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ada Larangan Pipis, Trotoar Stasiun MRT Lebak Bulus Masih Bau Pesing

Kompas.com - 16/08/2019, 15:12 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bau pesing tercium di trotoar jalan menuju Stasiun MRT Lebak Bulus dari area Park and Ride, Lebak Bulus, Jakarta, Jumat (16/8) pagi meskipun sudah terpasang larangan buang air sembarangan.

Kondisi bau pesing tersebut membuat pejalan kaki merasa tak nyaman saat berjalan di trotoar.

“Bau pesingnya kuat. Jadi enggak nyaman berjalan kaki,” ujar Selo kepada Kompas.com saat ditemui di dekat Stasiun MRT Lebak Bulus, Jumat (16/8) pagi.

Selo setiap hari mengaku menggunakan transportasi MRT. Ia mengatakan bau pesing di sekitar trotoar sudah terasa sejak 2-3 bulan sebelumnya.

Baca juga: Dishub Ingatkan Sopir Angkot Tak Buang Air Sembarangan di Sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus

“Saya rasa yang kencing bukan masyarakat pengguna MRT ya. Kalau malam kan ada pedagang, sopir angkot, timer, bahkan juga petugas Transjakarta,” tambahnya.

Pantauan Kompas.com, bau pesing memang terasa menyengat hidung. Beberapa orang terlihat menutup hidung saat melewati trotoar menuju Stasiun MRT Lebak Bulus.

Baca juga: Jalan Menuju Stasiun MRT Lebak Bulus Bau Pesing, Petugas Damkar Beraksi

Di beberapa dinding sudah terpasang tiga spanduk larangan buang air kecil di sepanjang jalan trotoar menuju Stasiun MRT Lebak Bulus.

Di spanduk juga, terlihat simbol arahan untuk menuju toilet di area Park n Ride.

“Perlu ada toilet umum. Yang di Park n Ride kurang bersih dan nyaman. Kalau spanduk itu sifatnya bisa dianggap himbauan. Masyarakat sekitar tetap bisa curi-curi kesempatan kencing sembarangan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com