Dewi Oktaviani, ibu dari Angga mengatakan, pada hari kemerdekaan ia mendapatkan telepon dari seorang relawan bernama Arya. Ia bilang Angga sudah meninggal.
"Histeris banget saya masa udah tiga bulan hilang tiba-tiba meninggal. Tetangga pada dateng, saya pingsan," kata Dewi.
Perempuan berusia 42 tahun itu telah mencari Angga ke sekitar Depok. Hasilnya nihil.
Ia tidak pernah melapor kepada aparat setempat karena mengira akan dimintai uang untuk biaya pencarian.
"Ya keliling Depok, sampai ke Ciputat. Tapi ngga ketemu," kata Dewi.
Dewi mengatakan, Angga memang dibebaskan untuk memulung. Namun ia selalu menekankan untuk pulang tepat waktu.
Ketika menerima kabar mengejutkan itu, salah satu tetangganya melihat video yang beredar.
Lalu tetangganya menawarkan untuk mencari Angga terlebih dahulu.
Pada pada 18 Agustus 2019 dini hari, suami Dewi bersama tetangga tersebut mendatangi tempat video itu diambil.
"Awalnya bapak (suami Dewi) tidak melihat. Namun pas mau belok, tetangga saya melihat Angga lagi beli nasi goreng. Cuma ketutupan tenda. Langsung mereka puter balik, alhamdulillah itu beneran Angga," kata Dewi.
Akhirnya Angga pulang dan disambut oleh keluarga serta tetangga-tetangganya.
Angga hari ini telah mendaftarkan diri kembali ke sekolahnya di SDN Depok Jaya 1 dan akan mulai belajar pada esok hari.
"Ngga mau lagi (kabur). Mulung juga ngga mau. Mau di rumah aja sama belajar di sekolah" kata Angga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.