BEKASI, KOMPAS.com - Kabag Humas Polres Metro Bekasi Kota Erna Ruswing Andari menyebutkan, insiden keracunan pada 39 siswa di salah satu SMP swasta di Bekasi Timur, Senin (19/8/2019) kemarin disebabkan oleh makanan ringan yang kedaluwarsa.
Menurut Erna, makanan ringan itu diberikan kepada para siswa sebagai hadiah lomba HUT Kemerdekaan RI di sekolah.
"Kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, kronologinya saat itu sekolah sedang menggelar lomba tujuhbelasan, hadiah yang diberikan berupa makanan ringan," kata Erna ketika dikonfirmasi, Selasa.
"Makanan itu dibeli di salah satu warung sekitar sekolah. Ternyata makanan itu sudah kedaluwarsa," kata dia.
Baca juga: 39 Siswa di Bekasi Keracunan Makanan Saat Acara HUT RI
Akibat mengonsumsi makanan ringan yang kedaluwarsa, puluhan siswa mengalami gejala sakit perut, mual hingga muntah. Mereka lalu dibawa ke rumah sakit dan puskesmas untuk diperiksa, sementara sisa makanan dikirim ke BBTKL PP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Kementerian Kesehatan di Jakarta.
"Makanan ringan seperti sukro, ciki-cikian yang dimakan siswa, tidak ada yang sampai menyebabkan sakit parah, siswa setelah mendapat perawatan langsung bisa pulang ke rumah," kata Erna.
Erna menyebutkan, jajarannya masih menyelidiki kasus itu dan memintai keterangan pihak sekolah.
"Juga agar lebih waspada lagi terhadap makanan yang dijual di lingkungan sekolah," kata dia.
Kepala Bidang Pencegahan Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Sukrawati menyebutkan, selain 39 siswa itu ada juga orang lain menyantap makanan ringan yang sama, tetapi tidak keracunan.
Kini, sebagian besar siswa yang keracunan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan puskesmas. Sisanya masih diperiksa. Dezy tak menyebut jumlahnya.
"Alhamdulillah, sudah aman dan pulang ke rumah, sore kemarin jam 16.00. Masih ada yang diobservasi di RS Mekarsari, tapi pagi ini sudah aman," kata Dezy melalui aplikasi WhatsApp, Selasa.
Ia sendiri menunggu hasil pemeriksaan di Kementerian Kesehatan untuk memastikan penyebab keracunan siswa.
"Untuk sampel masih kami tunggu hasil laboratorium BBTKL PP Kemenkes, agar pasti penyebabnya," kata Dezy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.