JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyebut instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, bukanlah instalasi seni.
Gabion hanyalah ornamen atau hiasan kota yang dibuat oleh Dinas Kehutanan DKI.
"Saya tegaskan bahwa gabion itu bukan hasil seni tapi hiasan kota semata. Kita Dinas Kehutanan mempunyai tupoksi adalah mengelola ornamen kota. Jadi kita memasang ornamen itu adalah kaitannya dengan itu," kata Suzi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).
Menurutnya batu bronjong dipilih sebagai ornamen kota karena dinilai menarik dan natural sesuai konsep alam.
Baca juga: Gabion, Instalasi Batu Seharga Rp 150 Juta yang Tuai Pro Kontra...
Konsep alam atau natural tersebut ingin di bawa ke tengah kota sebagai cerminan lingkungan.
"Kita konsepnya karena ornamen kota kita bikin yang menarik sesuatu yang beda. Kita konsepkan gabion ini kita ambil dari konsep natural kan konsep bronjong natural untuk penyerapan air di sungai. Jadi kita membawa natural itu ke kota," ucapnya.
Ia mengaku bahwa gabion merupakan hasil buatan dari Dinas Kehutanan dan tanpa memakai bantuan seniman atau arsitek.
"Dan itulah hasil kreatifitas kami di di Dinas Kehutanan jadi tidak ada unsur seni. Lanskap-lanskap kan juga banyak menampilkan ekspresi, sculpture, itu kan bentuk lanskap bukan seperti seniman itu beda. Bukan hasil seniman hasil karya teknik arsitektur beda," tutur Suzi.
Baca juga: Gabion di Bundaran HI Punya Makna Filosofis, Ini Artinya...
Diketahui, gabion mulai didirikan pada Selasa (20/8/2019) lalu di lokasi bekas instalasi getih getah.
Tiga pilar gabion mencerminkan unsur tanah, air, dan udara sebagai penyelaras lingkungan.
Anggaran untuk instalasi gabion itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Kehutanan DKI Jakarta.
"Anggaran Rp 150 juta. Ini didesain dan dirancang sendiri oleh Dinas Kehutanan," ujar Suzi saat dihubungi, Rabu (21/8/2019).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.