JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi bekas pemasangan instalasi seni getih getah kini tak lagi kosong.
Sesuai pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu bahwa lokasi yang berada di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat tersebut akan sering dipasangi instalasi seni.
Benar saja, kini tempat tersebut telah dibangun sebuah instalasi lainnya yang diberi nama gabion.
Namun, lagi-lagi gabion menuai kontroversi layaknya getih getah. Mengapa?
Berbahan batu
Berbeda dengan getih getah yang dibuat dari bambu, gabion kini dibuat dengan berbaham batu.
Gabion sendiri merupakan batu bronjong yang disusun dan dan ditahan menggunakan rangka besi.
Batu yang disusun pun terdiri dari berbagai ukuran. Terdapat tiga instalasi yang diletakkan secara berdampingan.
Dua instalasi setinggi kurang lebih 160 centimeter dan satunya setinggi kurang lebih 180 centimeter.
Baca juga: Gabion Pengganti Getih Getah di Bundaran HI...
Di atas gabion terdapat rumput hijau dan dihiasi bunga bougenville putih dan merah.
Di sekitar instalasi tersebut pun dihiasi berbagai macam tanaman, yakni lidah buaya dan bougenville berwarna ungu, putih, dan merah. Juga terdapat batu-batu berwarna coklat dan pasir putih.
Kondisi ini cukup kontras dengan lokasi HI yang identik dengan gedung tinggi dan modernitas.
Menelan dana Rp 150 juta
Untuk membangun instalasi ini, Pemprov DKI Jakarta mengucurkan anggaran Rp 150 juta untuk membuat instalasi gabion.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, anggaran untukinstalasi gabion itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Kehutanan DKI Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.