Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksel Uji Coba Jalur Khusus Kendaraan Umum di Stasiun MRT Lebak Bulus

Kompas.com - 25/08/2019, 09:22 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan melakukan uji coba kanalisasi angkutan umum di bawah stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Selatan, Christianto mengatakan, uji coba yang dilakukan adalah dengan menyiapkan satu jalur khusus yang hanya dapat dilewati oleh angkutan umum.

Ia menyampaikan, uji coba tersebut telah dilaksanakan sejak Jumat (23/8/2109) sore dengan pemasangan rambu khusus angkutan umum dilanjutkan sosialisasi kepada pengguna jalan.

"Satu lajur khusus angkutan umum dibuat hanya boleh dilewati angkutan umum, seperti bus transjakarta, angkutan pengumpan (feeder) Transjakarta, Jaklingko dan angkutan umum lainya," kata Christianto dalam keterangan tertulis, Minggu (25/8/2019).

Baca juga: PT MRT Larang Transportasi Online dan Pribadi Lewat Jalur Transjakarta Stasiun Lebak Bulus

Pengendara kendaraan pribadi ataupun angkutan online masih bisa melewati dua jalur lain di bawah stasiun MRT Lebak Bulus jika melewati lokasi tersebut.

Sebanyak lima petugas Sudin Perhubungan Jakarta Selatan bersama pihak keamanan MRT akan melakukan pengaturan lalu lintas serta buka tutup buka jalur tersebut setiap harinya.

"Dengan satu lajur khusus angkutan umum dari tiga lajur arus lalu lintas akan lebih tertib, kendaraan pribadi dan transportasi online dapat menggunakan dua lajur lainnya," ujar Christianto.

Bagi masyarakat pengguna layanan transportasi daring atau kendaraan pribadi akan diarahkan untuk naik dan turun di area transit plaza yang terletak di depan gedung Point Square.

Sedangkan bagi masyarakat yang ingin parkir disediakan lokasi park and ride Lebak Bulus

Christianto memberi pengecualian kepada penumpang kendaraan pribadi ataupun transportasi online disabilitas yang ingin menuju stasiun MRT Lebak Bulus agar tetap bisa melalui jalur khusus angkutan umum tersebut.

"Uji coba ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mendorong masyarakat mulai  mengubah gaya hidup masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik," tuturnya.

Adapun uji coba ini akan berlangsung setiap hari setidaknya hingga satu bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com