Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

340 Orang Mengungsi akibat Kebakaran di Kalideres

Kompas.com - 29/08/2019, 16:10 WIB
Anastasia Aulia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran menimpa ratusan rumah semi permanen di RT 10 RW 1, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (28/8/2019) pukul 14.00 WIB.

"Korban jiwa tidak ada, tapi total ada 120 kepala keluarga dengan total 340 orang korban yang terdampak musibah ini," kata Lurah Semanan Bayu Fadayen Gantha (31) di lokasi pengungsian, Kamis (29/8/2019).

Ia mengatakan ganti rugi tidak akan diberikan karena lahan tersebut milik orang lain.

"Apabila ingin membangun kembali harus ada izin dari pemilik," kata Bayu.

Seluruh kebutuhan pengungsi pun sudah disediakan untuk korban kebakaran. Bantuan seperti obat-obatan, pakaian dan makanan telah diberikan oleh dinas-dinas terkait. MCK juga telah ditempatkan di lokasi pengungsian.

Seorang pria hendak membawa hasil kumpulan sisa-sisa besi dan logam dari lokasi kebakaran. (29/8/2019)KOMPAS.COM/ANASTASIA AULIA Seorang pria hendak membawa hasil kumpulan sisa-sisa besi dan logam dari lokasi kebakaran. (29/8/2019)

Pada hari Minggu nanti dijadwalkan akan dilakukan pembersihan massal yang dilakukan oleh warga dan jajaran Pemprov.

"Itu kayu, sampah-sampah seluruhnya akan dibersihkan secara bersama-sama" ujar Bayu.

Sebelumnya, kebakaran tersebut disebabkan oleh korsetling listrik. Padatnya pemukiman dan bentuk bangunan yang kebanyakan semi permanen membuat api melahap dengan cepat.

Ditambah lagi, angin dan kondisi musim kemarau menambah ganas kobaran api. Lokasi kebakaran yang persis disebelah rel kereta api membuat perjalanan KRL commuter line rute Duri-Tangerang dan kereta bandara pun turut terganggu akibat kebakaran ini.

Petugas pemadam kebakaran baru bisa memadamkan api dua jam kemudian.

Di lokasi kebakaran, kini terlihat banyak orang mencoba mengais puing-puing sisa kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com