Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Pria Tewas Dalam Mobil di Bekasi Duga Suaminya Disiram Air Keras

Kompas.com - 30/08/2019, 18:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ria, istri HP (60), pria yang ditemukan tewas dengan luka bakar dalam mobil di Rawalumbu, Bekasi, Kamis (29/8/2019), mengaku curiga dengan sebab kematian suaminya.

Ria tidak yakin suaminya bunuh diri seperti yang disimpulkan polisi. Ia menduga suaminya dibunuh dengan disiram air keras.

Polisi sebelumnya tak menyebut soal air keras dalam keterangannya, melainkan temuan botol kosong beraroma bensin dan korek api di dalam mobil.

"Aku curiga (suami) disiram air keras, (karena) muka saja yang terbakar. Kaki, celana, enggak terbakar. Kalau terbakar, harusnya rambut hangus dan terbakar habis. Di mana logikanya?" kata Ria ditemui Kompas.com di kediamannya, Jumat (30/8/2019) siang.

Baca juga: Polisi: Pria Terbakar Dalam Mobil di Bekasi Diduga Bunuh Diri

"Kalau terbakar dengan bensin, harusnya terbakar semua. Hangus. Mungkin terbakar sedikit, lalu ditelungkupkan di setir langsung," imbuhnya.

Ria mengaku, telah menerima hasil autopsi dan pemeriksaan forensik RS Polri Kramatjati terhadap kondisi jasad suaminya.

Hasilnya, HP tewas kehabisan oksigen dan mati lemas. Polisi juga merilis bahwa hanya punggung dan wajah korban yang mengalami luka bakar.

"Kalau bekas dibakar itu gosong, hitam, bukan hanya koyak (pakaian korban)," ujar Ria.

Baca juga: Pria Terbakar Dalam Mobil di Bekasi Diduga Tewas akibat Kehabisan Oksigen

Dari foto di lokasi kejadian yang diterima Kompas.com, tampak wajah korban memang mengalami luka bakar.

Korban ditemukan dalam posisi merunduk ke setir, dengan punggung terluka bakar. Ada sisa kain menempel di punggungnya.

Polisi sebelumnya menduga, HP bunuh diri terkait penyakit diabetes yang diidapnya.

"Dari pemeriksaan para saksi dan autopsi yang kami laksanakan, kami sementara membuat kesimpulan bahwa korban meninggal karena bunuh diri," ujar Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana dalam konferensi pers yang digelar, Jumat.

Baca juga: Polisi: Pria Tewas dengan Luka Bakar dalam Mobil di Bekasi Pernah Berwasiat kepada Anaknya

Kesimpulan itu didapat berdasarkan temuan bahwa korban telah mengidap penyakit diabetes setahun terakhir.

Polisi menyebut, korban pernah merasa pesimistis melanjutkan hidup kepada anak-anaknya.

"Dua bulan yang lalu, dia (korban) sudah pernah mewasiatkan sesuatu lah pada keluarganya, atas dasar penyakit yang sudah menahun yang kayaknya sudah tidak bisa ditahan lagi oleh korban. Begitu kita (polisi) datang, dia (anak) langsung sampaikan itu," kata Eka.

"Penyampaian dari si anak, dia (korban) sudah enggak kuat lagi terhadap penyakit yang diderita. Terus wasiat juga kepada anaknya, untuk biaya pendidikan, tapi itu privasi mereka," tambahnya.

Wasiat itu, ujar Eka, disampaikan korban melalui telepon yang kemudian direkam oleh anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com