Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditipu Agen TKI Bodong Rp 65 Juta, Pria Ini Jadi Sales hingga Tukang Parkir untuk Bayar Utang

Kompas.com - 02/09/2019, 14:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ahmad Munawar (35) terpaksa bekerja di dua tempat setiap harinya sejak beberapa bulan belakangan.

Pria asal Brebes, Jawa Tengah ini terlunta di Bekasi, Jawa Barat akibat ditipu sebuah agen atau perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) bodong bernama PT Falia Sinatria Sejahtera yang beralamat di Jatimakmur, Bekasi.

Munawar dijanjikan berangkat ke Kanada Februari 2019 lalu. Ia sudah menyetorkan Rp 65 juta untuk itu.

"Setelah saya gagal berangkat, saya memperjuangkan hidup saya di sini dengan cara bekerja dengan salah satu perusahaan internet sampai sekarang. Jadi sales," ujar Munawar kepada wartawan di Kantor Dinas Ketenagakerjaan Kota Bekasi, Jumat (30/8/2019).

"Kalau sore tukang parkir di Indomaret, itu dari April 2019. Kalau (terlunta) di Bekasi-nya ini dari bukan Februari," imbuhnya.

Munawar semula menyembunyikan keadaannya ini dari keluarganya di kampung. Sejak berpamitan dari kampung pada 26 Februari karena dijanjikan terbang ke Kanada keesokan harinya, ia malu mengakui pada keluarga bahwa ia ditipu.

Baca juga: Pemuda Ini Mengaku Ditipu Agen TKI, Duit Rp 65 Juta Raib

"Lama-lama akhirnya saya jujur, saya beranikan pulang. Anak saya tiga, paling besar kelas 3 SD, paling kecil 3 tahun. Istri sudah tahu," kata Munawar.

Setoran Munawar untuk berangkat ke Kanada seluruhnya bersumber dari pinjaman; Rp 25 juta pinjaman bank, sisanya pinjaman dari saudara. Ia terpaksa memeras keringat lebih kuat lantaran pinjaman bank berjaminan tanah mertuanya.

"Jaminannya tanah mertua di Bojonegoro. Makanya, saya berusaha di sini bekerja 2 profesi. Satunya untuk mencicil bank, satunya untuk biaya hidup di sini. Besar cicilannya, total Rp 1,6 juta per bulan buat ke bank," kata Munawar.

Dia sudah melaporkan penipuan ini ke Polres Metro Bekasi Kota pada Maret 2019. Hingga kini, tak ada kejelasan dari polisi. Beberapa kali proses penyidikan mesti dijadwal ulang oleh polisi karena perwakilan agen tersebut tak pernah hadir. Di sisi lain, seluruh barang bukti telah diserahkan pada polisi, sehingga Munawar dan rekan tak menyimpan apa-apa lagi.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana mengaku belum tahu duduk perkara masalah yang membelit Munawar dan calon TKI lain.

"Wah apa lagi itu, saya baru tahu. Saya dalami dulu," ujar Eka ditemui di kantornya, Jumat sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com