Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kepsek soal Pemasangan Kain Filter di SD untuk Kurangi Dampak Asap Industri Cilincing

Kompas.com - 17/09/2019, 11:21 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memasang kain filter di SDN Cilincing 07 Pagi yang terdampak asap dari industri pembakaran arang batok dan peleburan timah yang ada di Jalan Inspeksi Cakung, Drain, Cilincing, Jakarta Utara.

Juhaedin, Kepala Sekolah SDN Cilincing 07 Pagi mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemprov.

Namun menurutnya pemasangan filter itu belum tentu menghilangkan dampak asap pembakaran itu secara keseluruhan.

"Alangkah indahnya cari solusi yang terbaik tidak lagi ada kegiatan pembakaran dan peleburan timah di sekitar sekolah," kata Juhaedin saat ditemui di lokasi sekolah, Selasa (17/9/2019)

Juhaedin mengatakan filter yang akan dipasang Pemprov belum diketahui sejauh mana dapat mengurangi efek dari asap dari puluhan industri rumahan tersebut.

Selain itu, kata dia, pemasangan filter tentu memiliki batas kemampuan tertentu untuk menyaring udara yang masuk ke ruang kelas.

Baca juga: Pemprov DKI Malah Melunak Sikapi Industri Peleburan Timah di Cilincing...

Namun, meski dengan sejumlah ketidakpastian tersebut, Juhaedin tetap berterima kasih atas kepedulian yang diberikan Pemprov untuk mengatasi permasalahan ini.

"Kalau memang itu menjadi kenyataan ya tentunya itu merupakan suatu upaya untuk kita bersama lah," ujarnya.

Adapun rencananya, pemasangan filter tersebut akan berlangsung pada hari ini.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menerjunkan tim untuk memfilter udara di ruangan SDN Cilincing 07 Pagi yang terkena asap pembakaran arang kelapa dan peleburan aluminium..

Anies menyebut pemfilteran udara di ruangan ini adalah penanganan jangka pendek bagi sekolah yang terdampak.

"Kami akan kirim tim di situ untuk pemfilteran agar sekolah itu bisa bebas. Dalam jangka pendek itu dilakukan. Dalam jangka pendek agar anak tidak terekspos dengan polutan ketika mereka belajar. Khususnya pada saat dalam ruangan," ucap Anies di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com