Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Adik-adik Jangan Lempari Kami, yang Kalian Hadapi adalah Orang Tua

Kompas.com - 25/09/2019, 18:30 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang petugas kepolisian melakukan pendekatan persuasif dengan para pelajar yang terus melakukan pelemparan batu ke arah barikade polisi.

Pantuan Kompas.com sekitar pukul 17.00 WIB tepatnya di Jalan Gerbang Pemuda atau di depan Hotel Mulia, melalui pengeras suara, polisi mengajak para pelajar menyudahi perlawanan.

"Kita harus lakukan pendekatan persuasi, ayo anggota lain. Tugas Anda menyelesaikan sekolahmu adik-adik harus jadi anak yang berbakti kasihan orang tua kalau begini," ucap petugas polisi melalui pengeras suara.

Baca juga: Bentrok Pelajar dan Polisi Meluas hingga Jalan Gerbang Pemuda

Bukannya mendengarkan himbauan petugas, para pelajar semakin gencar melancarkan aksinya dengan lemparan batu, dan sekali petasan kepada aparat.

Tidak henti-henti aparat terus melakukan himbauan.

"Ingat adik-adik orang tua kasihan jangan melempari kami. Yang kalian hadapi adalah orang tua kalian, adik-adik enggak usah bicara kotor karena di sekolah tidak diajarkan," ujar petugas polisi.

Beberapa kesempatan polisi meleparkan tembakan gas air mata guna membubarkan massa.

Kini massa berhasil dipukul mundur kearah Patal Senayan.

Awal rusuh demo pelajar

Ratusan pelajar dari berbagai sekolah datang menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (25/9/2019). Namun, belum sampai di depan gedung wakil rakyat, langkah mereka terhenti,

Polisi mencegat mereka, melaran mereka berdemonstrasi di depan gedung itu. Alasan polisi, saat ini area di depan gedung DPR sedang disterilkan dan diperbaiki akibat kerusuhan pada Selasa (24/9/2019).

Sekitar 200 mahasiswa kemudian dijemur di jalan dan kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya. Namun, ratusan lainnya bertahan di pinggir Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Tentara Pelajar.

Baca juga: Demo Pelajar Rusuh, Pos Polisi Pejompongan Dibakar

Mereka mulai menyerang polisi dengan batu di dekan pos polisi Palmerah. Polisi langsung membalasnya dengan semburan air dari mobil water canon.

Pelajar justru semakin menjadi dan mulai melempari polisi dengan petasan. Polisi kemudian menembakkan gas air mata yang membuat pelajar mundur dari lokasi semula.

Bentrok mahasiswa dengan polisi terus terjadi hingga pukul 19.30. Bentrok serupa juga terjadi di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan dekat Hotel Mulia, dan juga fly over Slipi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com