Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Demo Pelajar: Lemas Kelaparan hingga Ketinggalan Pesawat

Kompas.com - 26/09/2019, 15:28 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pelajar dari berbagai sekolah menggelar aksi demo di sekitar wilayah Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Para pelajar yang menggelar demo ini tampak melemparkan batu ke dalam Kompleks Parlemen Senayan.

Aparat yang berjaga di kawasan Gedung Parlemen ini tampak menembakkan gas air mata ke arah massa demo pelajar.

Baca juga: Dampak Gas Air Mata di Sekitar Flyover Slipi Masih Terasa hingga Siang

Tak menggubris tindakan aparat kepolisian, para pelajar dari berbagai sekolah di Jabodetabek ini justru semakin mendekat ke arah Kompleks DPR.

Aksi massa demo pelajar ini bertahan hingga malam harinya.

Di balik kerusuhan tersebut, ada berbagai cerita yang dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:

Polisi memukul mundur massa pelajar yang selama paling tidak enam jam melempari aparat di kawasan Slipi, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Polisi memukul mundur massa pelajar yang selama paling tidak enam jam melempari aparat di kawasan Slipi, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

1. Pengguna jalan lemas kelaparan

Akibat aksi pelajar yang melakukan demo di sekitar Gedung DPR RI, banyak pengguna jalan yang terjebak dalam kerusuhan tersebut.

Dikutip dari TribunJakarta.com, pengguna jalan yang terjebak dalam aksi tersebut harus mematikan mesin kendaraan mereka dan mengemper di jalan Tol Dalam Kota.

Hal tersebut dikarenakan mereka sudah terjebak di jalan tol selama empat jam akibat kericuhan.

Dari banyaknya kendaraan yang mematikan mesin, hanya bus transJakarta yang masih menyalakan mesinnya.

Baca juga: Polisi Bantah Pelajar yang Ingin Ikut Demo Tewas Tertabrak Truk karena Dikejar Aparat

Para penumpangnya juga sampai duduk mengemper lantaran sudah kelelahan.

Beberapa di antaranya bahkan ada yang terlihat sudah lemas.

"Ya kami mending pada ngobrol aja dah daripada stres. Habisnya mau gimana lagi, maju kena, mundur kena ini mah namanya," kata Yogi, pengendara yang tengah mengemper di Tol Dalam Kota, Rabu (25/9/2019).

Sementara itu, Anton mengaku sempat kelaparan lantaran sama sekali tak membawa persiapan makanan apapun di dalam mobilnya.

Beruntung, ia mendapat makanan nasi kotak dari anggota polisi sehingga sedikit menurunkan kekesalannya akibat rugi waktu.

"Tapi kalau soal kesal mah jangan ditanya, harusnya kalau jalan ini sudah 'sampai' ke Jawa," ujarnya sembari tertawa.

Sementara itu, Wildan, penumpang transJakarta merasa sangat dirugikan akibat adanya kericuhan yang sampai membuat lalu lintas lumpuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com