Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Guru PAUD Tak Buru Anak-anak Belajar Baca Tulis

Kompas.com - 28/09/2019, 12:57 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak memburu anak-anak untuk menguasai kemampuan baca-tulis.

Menurut Anies, esensi PAUD adalah memberi ruang anak-anak bertumbuh secara aktif.

"Saya titip, pastikan anak-anak belajar dengan senang dan bahagia. Tidak perlu diajari baca-tulis. Jangan, kalaupun ada orangtua yang memaksa," kata Anies selepas meresmikan PAUD Setya Bakti di bilangan Pondok Kopi, Jakarta Timur, Sabtu (28/9/2019).

"Memang paling sulit guru PAUD (karena) menghadapi keinginan orangtua agar anaknya cepat bisa baca-tulis," ia menambahkan.

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu kemudian membagikan pengalaman pribadinya.

Anies mengaku, dirinya baru mulai belajar baca-tulis ketika duduk di kelas 1 SD. Namun, keadaan itu tidak membuatnya tertinggal ketimbang rekan sebayanya.

"Jadi, selama 4 tahun di PAUD dan Taman Kanak-kanak (TK), ya bermain saja," ungkap Anies.

"Saya terlambat, tapi alhamdulillah sekarang bisa baca tulis, enggak jelek-jelek amat kalau menulis. Jadi, kalau ada yang memaksa (anak PAUD) baca-tulis, ini bisa jadi contoh. Orangtua jangan khawatir. Guru-guru harus jelaskan, justru salah kalau anak ini dipaksa baca-tulis dari awal," dia menjelaskan.

Anies lalu menyitir pendapat James Joseph Heckman, ekonom peraih Nobel yang menganggap bahwa investasi pendidikan terbesar mestinya dianggarkan pada PAUD.

"Pendidikan anak usia dini bukan hanya main, dia juga makan termasuk bergerak. Karena pendidikan anak usia dini bukan hanya main, dia juga makan, termasuk bergerak aktif. Sehingga, insya Allah lebih sehat. Karena itu, di kemudian hari dia tidak timbulkan beban di masyarakat," kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Di sisi lain, Anies memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah mencairkan dana hibah untuk Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini DKI tahun ini.

Dari alokasi sebesar Rp 40,3 miliar, sebanyak Rp 22 miliar sudah cair sejak Senin (23/9/2019).

"Jadi, setiap guru PAUD akan terima Rp 500.000 per bulan," tutup Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com