Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wahadi, Tukang Las di Pejompongan yang Setiap Hari Resah karena Demo

Kompas.com - 01/10/2019, 13:49 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Namun, lambat laun suara tembakan gas air mata dan suara keributan massa dan aparat itu semakin dekat. Ia pun langsung melihat ke luar. Dia kaget karena situasi di depan rumahnya sudah seperti tawuran.

Baca juga: Gelar Unjuk Rasa Lagi Hari ini, Mahasiswa Akan Pulang Pukul 17.00 WIB

Massa menembakkan petasan dan aparat membalasnya dengan tembakan gas air mata.

Muhadi mengaku takut saat itu lantaran ada sejumlah massa yang tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya.

“Mereka (massa) tiba-tiba ada di kamar saya berjatuhan,” ucap Muhadi.

Karena takut ada sejumlah massa di rumahnya, Muhadi pun dengan cepat langsung keluar rumah dan mengungsi ke tetangga lainnya. Ia juga langsung cepat-cepat menutup tokonya.

Untungnya, saat kembali ke rumah, tak ada barang yang hilang dari rumahnya.

"Cuma pintu doang agak rusak sama pagar sedikit karena kan massa tadi maksa masuk gitu jadinya sedikit rusak," ucapnya.

Bengkel las jadi sepi

Muhadi mengatakan, belakangan ini pelanggannya jarang mendatangi bengkelnya. Sebab mereka takut ke bengkelnya yang masih rawan kericuhan.

"Sudah dua hari inilah belum ada yang datang pelanggan," kata Muhadi.

Tidak hanya sepi, pesanan pelanggan pun jadi terlambat dikerjakan lantaran aksi kericuhan yang terus menerus ada di depan rumahnya.

Gas air mata hingga massa yang ricuh membuatnya menunda pekerjannya.

"Jadi saya kerjanya juga lama, orang mau ngelas bagaimana, gas air mata terus ditembakkin ke daerah sini. Massa juga pada lari-larian ke daerah ini, saya ngerjainnya juga jadi tidak konsen," tambah Muhadi.

Ia pun berharap aksi bentrok antara massa dengan aparat saat demo ini tak terjadi lagi supaya warga Pejompongan bisa beraktivitas dengan nyaman dan tentram kembali.

"Saya berharapnya sudah tidak ada lagi lah ya ricuh-ricuh. Maunya tentram lah semuanya biar kerja dan tidur di sini pun aman-aman," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com