Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ananda Badudu Juga Pakai Donasi untuk Medis Ketika Demo Pelajar

Kompas.com - 02/10/2019, 06:06 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggalang dana untuk demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR, Jakarta, Ananda Badudu, mengaku menyalurkan sejumlah dana ketika aksi pelajar pada 25 September 2019.

Dana tersebut diambil dari penggalangan dana di kitabisa.com.

Ananda mengatakan, dana disalurkan hanya untuk kebutuhan medis.

"Tanggal 25 itu tetap disalurkan tapi khusus untuk ambulans," kata Ananda saat ditemui di gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Tanggapi Somasi Polda, Ananda Badudu: Saya Tidak Akan Lari, Saya Bukan Pinokio

Dalam Kitabisa.com, Ananda menggalang dana untuk aksi mahasiswa pada 23-24 September di depan Gedung DPR.

Ananda mengatakan, dirinya mempertimbangkan bahwa dana tersebut adalah dana publik.

Ia merasa dana tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan medis meskipun dirinya tidak tahu agenda aksi para pelajar tersebut.

"Saya juga nggak tahu siapa yang datang, kita nggak tahu agendanya apa dan aspirasinya apa. Jadi keputusannya pada hari itu adalah dana kitabisa.com tetap dana publik yang tetap disalurkan tapi khusus untuk ambulans, khusus untuk kebutuhan medis, bukan akomodasi," ucap dia.

"Kita tidak support logistik, bukan mobil komando, bukan makanan, minuman," tambah dia.

Baca juga: Polisi: Uang Rp 10 Juta yang Dikirim Ananda Badudu untuk Logistik Demo Mahasiswa

Pantauan Rabu pagi, dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 175 juta. Angka tersebut melebihi target Rp 50 juta.

Ananda mengatakan, dana yang tersisa sekitar Rp 40 juta. Mantan wartawan Tempo tersebut membentuk tim khusus yang dikuasakan olehnya untuk mengelola sisa dana.

Baca juga: 6 Fakta Penangkapan Ananda Badudu Terkait Penggalangan Dana untuk Aksi Mahasiswa

Ia merasa tidak bisa leluasa bergerak setelah dirinya ditangkap polisi terkait penyaluran dana kepada mahasiswa.

Meskipun belakangan dirinya dibebaskan karena hanya diperiksa sebagai saksi.

"Pengalihan diberikan kepada satu tim khusus dan dipastikan tim itu terpercaya, orang-orang dalam tim itu orang orang yang sudah teruji integritasnya," kata dia.

"Sudah dipastikan dana itu tidak akan dipakai untuk keperluan lain selain untuk tujuan-tujuan kemanusiaan terkait aksi reformasi dikorupsi yang terjadi di seluruh kota-kota besar seluruh Indonesia," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com