Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air PAM di Kampung Baru Kubur Koja Belum Laik Pakai, Palyja Kirim 4 Kubik Air Bersih

Kompas.com - 07/10/2019, 15:15 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PAM Lyonnaise Jaya atau Palyja menyiagakan empat tandon air bersih yang masing-masingnya berkapasitas satu kubik atau 1000 liter air bersih di Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara.

Penyiagaan tandon air bersih ini menyusul tercemarnya air PAM yang mengalir ke rumah warga di Kampung Kubur Baru Koja tersebut.

Ade Rifelino selaku media relation PT Palyja mengatakan, empat tandon air tersebut mereka sebar di dua titik.

"Jadi sudah ada di dua lokasi,... di RT 005 dan RT 007 RW 015. Masing-masing dua tandon," kata Ade saat dihubungi Kompas.com Senin (7/10/2019).

Baca juga: Palyja: Kondisi Air PAM Berubah-ubah Warna di Kampung Baru Kubur Koja Mulai Membaik

Ia menjelaskan, Palyja akan mengisi tandon-tandon itu dengan air bersih menggunakan mobil tengki setiap harinya.

Pengiriman air bersih itu akan terus dilakukan hingga kondisi air PAM di Kampung Baru Kubur Koja kembali normal.

Napsiah (44), warga RT 005/RW 015 merasa sedikit terbantu dengan adanya tandon air bersih tersebut. Namun letak tandon yang cukup jauh membuat dirinya cukup kerepotan.

"Ini saya dua kali bolak-balik ambil air dari tandon, lumayan capek juga. Ngakalinnya saya pakai galon terus naik motor," ujar Napsiah di lokasi.

Sementara Darniasih (52), warga lainnya, justru mengaku belum tahu keberadaan tandon air tersebut.

"Ini saya tadi pagi baru beli air bersihnya," ucap Darniasih.

Air Masih Belum Laik Pakai

Pada Senin siang, air PAM yang mengalir ke rumah warga tidak lagi berwarna. Namun, air yang terkumpul masih terlihat keruh.

Air itu juga beraroma tidak sedap yang seperti bau got. Saat terkena kulit, air itu meninggalkan kesan licin.

Warga Kampung Baru Kubur Koja mengaku belum berani menggunakan air tersebut. Mereka lebih memilih menggunakan air dari tandon ataupun air bersih pikulan.

Sebelumnya diberitakan, air PAM yang mengalir ke rumah warga di Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara berubah-ubah warnanya. Pada Jumat malam lalu misalnya, air yang mengalir ke salah satu rumah warga tampak berwarna biru keunguan. Air itu berbau seperti air got.

Kondisi itu telah dialami warga Kampung Baru Kubur Koja selama sebulan terakhir.

Salah seorang warga sempat menyimpan sampel sejumlah warna air yang pernah mengalir di rumahnya. Ada air yang berwarna hijau, biru, ungu, dan kemerahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com