Pemprov DKI tidak berencana membeli antivirus.
"Itu sewa, sewa setiap tahunnya," ujar Nurrahman.
Anggaran Rp 12,9 miliar dialokasikan untuk tiga hal, yakni menyewa antivirus, membeli Microsoft Office 2016, dan membeli lisensi perangkat lunak Oracle untuk basis data kependudukan.
"(Anggaran) yang besarnya di Oracle database," kata Nurrahman.
Dia merinci, dari Rp 12,9 miliar, Pemprov DKI mengalokasikan sekitar Rp 384 juta untuk menyewa antivirus, sekitar Rp 7,8 miliar untuk membeli lisensi perangkat lunak Oracle untuk basis data kependudukan, dan sekitar Rp 4 miliar untuk membeli Microsoft Office 2016.
Anggaran yang diusulkan Pemprov DKI akan dibahas dan harus disetujui DPRD DKI Jakarta. Anggaran itu kemudian akan dievaluasi Kementerian Dalam Negeri.
Selain rencana anggaran tersebut, keputusan Pemprov DKI yang tidak mengunggah draf KUA-PPAS 2020 ke situs web APBD juga jadi sorotan.
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Akhmad Misbakhul Hasan mempertanyakan transparansi Pemprov DKI dalam menyusun anggaran.
Dengan tidak mengunggah draf KUA-PPAS, Pemprov DKI dianggap membatasi keterlibatan warga Jakarta untuk ikut memantau rancangan anggaran dan rencana program Pemprov DKI.
Baca juga: Gerindra Minta Publik Tak Bandingkan Transparansi Anggaran Era Anies dengan Ahok
"Kalau memang punya komitmen tinggi terhadap transparansi dan partisipasi masyarakat, harusnya itu diunggah saja biar itu menjadi diskursus publik," kata Misbah, kemarin.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengklaim, Pemprov DKI Jakarta menyusun anggaran dengan transparan.
Dia menyatakan, rancangan anggaran 2020 dalam bentuk rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) sudah diunggah ke situs web Bappeda Jakarta, bappeda.jakarta.go.id. Menurut Saefullah, RKPD sama dengan draf KUA-PPAS.
"Pokoknya kita semua jamin bahwa penyusunan anggaran ini transparan, bisa dipertanggungjawabkan, akuntabel, tidak ada yang diumpet-umpetin. Kan intinya kuncinya itu," ujar Saefullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.