Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motto Ora Et Labora August Parengkuan yang Selalu Dikenang

Kompas.com - 21/10/2019, 14:18 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Dubes RI untuk Italia yang juga wartawan senior Harian Kompas August Parengkuan meninggal dunia.

August meninggal pada usia 76 tahun, Kamis (17/10/2019) lalu pada pukul 05.50 WIB.

Sebelum dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Senin (21/10/2019) hari ini, August disemayamkan terlebih dahulu di lobi Unit 2 Gedung Palmerah Selatan sebagai bentuk penghormatan terakhir pada August.

Seusai ibadah misa pelepasan jenazah, anak ke-3 dari August, Nadia Putri Parengkuan, menyebukan bahwa ayahnya dikenal sebagai sosok yang baik di mata anak-anaknya.

Menurut Putri, ayahnya itu tidak hanya sekedar menyampaikan nasihat, melainkan memberi contoh, perbuatan, atau tindakan sebagai wujud nasihat yang diberikannya.

Baca juga: August Parengkuan di Mata Lilik Oetama

Putri mengatakan, ayahnya juga mengajarkan untuk menghayati motto hidup “ora et labora”, yang artinya bekerja dan berdoa.

“Seperti yang romo tadi sampaikan, bapak itu mengajarkan saya untuk harus maju, tapi tidak merugikan orang lain dan saya juga ingat motto bapak saya, ora Et Labora (berdoa dan bekerja),” ucap Putri di lobi Unit 2 Gedung Palmerah Selatan.

Bahkan karena saking sukanya dengan motto ora et labora, August Parengkuan menyimpan lukisan petani yang sedang berdoa sebelum mencangkul. Hal itu, menurut August menggambarkan ora et labora.

“Bapak itu ajarkan kami untuk berdoa sebelum bekerja. Ia juga ajarkan kami bertindak dalam kebenaran dan yang paling penting adalah dengan kasih sayang,” kata Putri.

Putri pun mencontohkan kerja keras ayahnya saat bekerja di Kompas. Menurut dia, ayahnya sangat suka pekerjaannya kala itu.

Meski bercita-cita menjadi TNI dan diplomat, August terlebih dahulu bekerja sebagai wartawan Kompas.

Baca juga: Pamit, Dubes August Parengkuan Temui Dwi Kepala Negara San Marino

Putri mengenang semangat bekerja ayahnya yang menganggap kantor Kompas sebagai rumah keduanya.

Bahkan, ketika keluarganya pergi dan memiliki acara masing-masing, August seringkali menghabiskan waktunya di kantor.

“Jadi ayah itu menjadikan Kompas sebagai second home dia. Kalau aku sama Gadis (putri dari August) mau pergi, pasti dia itu pilihnya ke kantor, nanti kami deh yang samperin daddy (ayah) ke kantor untuk minta uang,” ucap Putri sambil bergurau.

Putri mengatakan, sebelum meninggal ayahnya sempat mampir ke kantor Kompas. Menurut dia, ayahnya itu bersilaturahmi dan melepas kerinduan pada rekan-rekannya yang ada di Kompas.

“Setau aku daddy sempat ke Kompas baru-baru ini, dia seperti mengucapkan good bye untuk Kompas. Karyawan Kompas ialah keluarga daddy juga, terima kasih Kompas,” ucapnya.

Putri juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga besar Kompas. Sebab, sebelum menuju peristirahatan terakhir, August lebih dulu menerima penghormatan dari Kompas.

“Teman-teman yang hadir di sini, terima kasih ya,” ucap Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com