Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Puluhan Slankers Terlunta Usai Nonton Konser Pelantikan Jokowi

Kompas.com - 22/10/2019, 06:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 64 Slankers (sebutan untuk fans grup band Slank) terlunta-lunta di kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi, Senin (21/10/2019).

Mereka kehabisan ongkos pulang setelah menyaksikan band kesayangannya beraksi di konser "Musik untuk Republik". Konser itu untuk merayakan pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, hari Minggu lalu.

Konser tersebut pun dihadiri Presiden RI, Joko Widodo.

Senin siang kemarin, 64 anak di bawah umur itu  luntang-lantung di sekitar Stasiun Bekasi karena kekurangan uang untuk menumpang kereta ke rumah mereka.

Kebanyakan dari mereka berasal dari Jawa Tengah, antara lain dari Batang, Demak, Jepara, dan Pekalongan. Petugas Satpol PP dan tentara kemudian membawa mereka ke kantor Dinsos Kota Bekasi.

Baca juga: 64 Slankers Terlunta di Bekasi Kehabisan Ongkos Pulang ke Jawa Tengah

"Mereka datang ke sini itu memang tiba-tiba bergerombol. Mungkin di antara mereka ada yang punya ongkos, tapi kalau pulang ramai-ramai enggak bisa," ujar Kepala Dinsos Kota Bekasi, Ahmad Yani kepada Kompas.com, Senin sore.

"Mereka habis nonton konser di Cibubur lebih kurang 3 hari, (hari) yang keempat sudah kewalahan. Katanya di sana disediakan makan, jadi mereka nekad saja untuk nonton karena mungkin senang barangkali," tambah Ahmad Yani.

Anak-anak muda itu kemudian diberikan penyuluhan oleh pegawai dinsos agar tidak berbuat onar dan kriminal untuk mendapatkan ongkos.

Naik truk dan bermoda Rp 50.000 ke Jakarta

Yusuf Maulana (14), salah satu Slankers itu, mengaku hanya membawa duit Rp 50.000 ketika berangkat berombongan dari kediamannya di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu pekan lalu.

Dari sana, mereka menumpang truk secara estafet hingga mencapai Cikampek, Jawa Barat.

Nekad saja sebab hanya itulah modal yang mereka punya selain duit yang amat terbatas itu. Sabtu lalu, mereka tiba di Ibu Kota.

"Dari Cikampek naik kereta ke (Stasiun Pasar) Senen, Rp 13.000. Habis itu naik truk lagi ke Cibubur," ucap Yusuf kepada Kompas.com dengan menggunakan bahasa Jawa, Senin sore.

Sore itu, Yusuf dan puluhan teman lainnya sudah berada di kantor Dinas Sosial Kota Bekasi. Mereka tampak bergembira dengan suguhan nasi plus mi instan dan sedikit lauk yang dilengkapi dengan es buah sebagai menu santap.

Baca juga: Slankers Jawa Tengah yang Terlunta di Bekasi Hanya Bawa Rp 50.000 Saat Berangkat ke Jakarta

"Makan woy, makan, makan!" seru mereka.

Beberapa dari mereka kemudiam meminta tambah porsi makan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com