Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu dan Kamis Kemarin Suhu di Ciputat Mencapai 39,6 Derajat Celcius

Kompas.com - 25/10/2019, 10:03 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data-data dari sejumlah stasiun meteorologi di pulau Jawa hingga Nusa Tenggara mencatat suhu udara tertinggi kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (23/10/2019) lalu dan Kamis kemarin. Suhu udara di daerah itu tercatat mencapai 39,6 derajat celcius.

Kelapa Bidang Manajemen Observasi Meteorologi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hary T Djamiko mengatakan, suhu panas itu disebabkan radiasi matahari maksimum (biasa disebut kulminasi matahari).

Baca juga: Cara Cegah Dehidrasi dan Heat Stroke Saat Suhu Panas

Posisi gerak semu matahari saat ini berada di belahan bumi selatan (BBS) sekitar khatulistiwa.

“Jadi pada bulan Oktober posisi semu matahari berada tegak lurus di atas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara,” ujar Hary melalu keterangan tertulisnya, Jumat (25/10/2019).

Posisi semu matahari yang berada di atas Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara inilah yang menyebabkan suhu permukaan menjadi lebih terik.

Hary mengatakan, ukuran suhu maksimum dalam suatu kawasan itu juga berubah-ubah.

Menurut dia, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan akibat dari adanya gerak semu matahari. Hal itu biasa dan terjadi setiap tahun.

“Jadi potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya,” kata Hary.

Baca juga: Kabar Suhu Panas Ekstrem Lebih dari 40 Derajat, BMKG Sebut Hoaks

Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas untuk minum air putih yang cukup demi terhindari dari dehidrasi.

Masyarakat juga diimbau untuk mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan.

“Serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla (kebakaran hutan dan lahan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com