Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Buruh Unjuk Rasa, Pelajar Bantu Petugas PPSU Punguti Sampah

Kompas.com - 28/10/2019, 19:42 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok pelajar terlibat dalam aksi demonstrasi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).

Namun, mereka datang bukan untuk mencipta kerusuhan seperti pada demo pelajar di depan Gedung DPR RI 25 September 2019 lalu, melainkan terlibat aksi bersih-bersih ketika demo mahasiswa dan buruh berlangsung.

Dari pantauan Kompas.com, mereka tampak memunguti sampah botol dan gelas pelastik di jalanan. Satu demi satu sampah dimasukkan ke dalam pelastik hitam besar yang mereka pegang.

Baca juga: Aksi Ketua BEM UI, Lepas Almamater Kuningnya Saat Demo Bareng Buruh

Marsel, seorang pelajar yang ikut memunguti sampah, mengaku datang untuk melakukan aksi bersih-bersih. Dia dan rekan-rekan pelajarnya berusaha membantu Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU).

"Kami demo untuk rakyat, sedangkan yang bersihin ini sudah pasti PPSU. Kami ingin meringankan (beban PPSU) juga. Kami kumpulin sampah," kata Marsel saat ditemui di lokasi.

Dia merasa senang bisa membantu membersihkan sampah di tengah demonstrasi. Hal tersebut dinilai lebih mulia dibanding melakukan aksi anarkis.

Dengan aksi ini, dia berharap citra negatif bahwa pelajar gemar tawuran saat demonstrasi bisa berubah di mata masyarakat.

Marsel meraasa yakin para pelajar bisa berguna di segala lini, bahkan ketika berada di tengah aski massa sekalipun.

"Kita pengin ubah  (citra) itu. Kan tadi yang orasi pun bilang stop tawuran pelajar," ucap Marsel, yang enggan menyebutkan asal sekolahnya.

Sebelumnya, massa aksi yan terdiri dari mahasiswa dan buruh demonstrasi sejak pukul 12.00 WIB. Mereka menggelar aksi jalan kaki dari Jalan MH Thamrin menuju Patung Kuda.

Adapun mereka merangkum tuntunanya kepada pemerintah menjadi "7+1 tuntutan Reformasi Dikorupsi".

Baca juga: Tak Hanya 7 Tuntutan, Kini Demo Mahasiswa dan Buruh Ajukan 7+1 Tuntutan Reformasi Dikorupsi

Adapun "7+1 tuntutan Reformasi Dikorupsi" itu terdiri dari:

1. a. Cabut dan kaji ulang RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan, RUU SDA.

b. Terbitkan Perppu KPK

c. Sahkan RUU PKS dan PRT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com