Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wiranta, Sekuriti yang Taklukkan Sanca Sepanjang 6 Meter dengan Gagang Pel

Kompas.com - 31/10/2019, 20:46 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ular sanca sepanjang 6 meter ditemukan di sebuah gudang di kawasan Palmerah Selatan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Pagi itu, seorang sekuriti bernama Wiranta, mendapat laporan adanya ular berukuran besar di salah satu gudang.

Ular itu ditemukan pertama kali oleh tim kebersihan yang setiap pagi melaksanakan pekerjaan membersihkan sudut gudang.

"Kalau itu kejadiannya pagi-pagi, teman-teman dari cleaning service sortir kertas di sana, ada kertas, plastik botol, dll. Pas mau ke kertas dipikir awalnya sepatu, setelah diamati benar-benar ular, dia laporlah," ucap Wiranta saat dihubungi, Kamis (31/10/2019).

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.55 WIB, di mana para karyawan baru memulai pekerjaannya.

Setelah melapor, Wiranta dan kelima rekan sekuriti serta karyawan menyisir lokasi.

Baca juga: Petugas Damkar 3 Jam Berburu Ular Sanca yang Resahkan Warga

Wiranta spontan terkejut ketika menemukan seekor sanca. Selama 10 menit Wiranta dan teman-teman tarik ulur dengan ular.

"Sempat gimana ya, namanya ular. Pertama kami cari kepalanya. Ya pas nongol kepalanya, ya sempat maju mundur juga seperti melawan," ucapnya.

Rasa takut sempat muncul, sebab peralatan yang digunakan oleh Wiranta hanya gagang pel yang sudah dicopot kainnya sehingga membentuk huruf T.

Setelah menangkap sanca itu, Wiranta bersama lima rekannya bergegas menggotong ular berbobot 15 kilogram itu dan memasukkannya ke dalam karung.

"Saya pakai gagang pel, kainnya dilepas kan jadi bentuk huruf T. Itu buat nyokok kepala ularnya. Begitu ketangkap ularnya langsung tak masukin karung. Lalu ada karyawan yang meminta. Kayaknya dia dari pecinta reptil gitu, dan mau diurus," ujar Wiranta.

Baca juga: Cerita Anggota Pasukan Biru Pancing Ular Sanca ke Luar dari Gorong-gorong

Menurut Wiranta, sejauh ini sudah beberapa kali ular sanca nyasar ke gudang tempat dirinya bekerja.

"Sudah pernah terjadi, ini ke-3 kali. Pertama tahun 2014, 2018, dan terakhir ya kemarin 2019," ucap Wiranta.

Tidak ada karyawan yang terluka dalam proses evakuasi ular. Sementara itu, Wiranta memastikan wilayah didekat tempat ular ditemukan sudah steril dari ular lainnya.

"Biasanya memang di situ sih ketemu ularnya, tapi kemarin udah tidak ada, sudah bersih," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com