Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Penyiraman Cairan Kimia yang Menimpa Nenek Penjual Sayur

Kompas.com - 12/11/2019, 08:29 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Saya fokus kirain saya air hujan, yang saya tahu dia naik motor sendirian," ucap Sakinah

Diantar ke klinik dan rumah sakit

Setelah mengetahui leher belakang kanan terbakar, lecet, dan gatal, Indi yang merupakan adik ipar Sakinah mengantarkan Sakinah ke klinik terdekat.

"Awalnya saya biasa-biasa saja. Setelah tetangga ngomong Mak Inah disiram, saya bangun langsung antar ke Klinik Yuli di dekat sini," ucap Indi.

Indi pun membantu membersihkan bekas siraman yang ada di kepala Sakinah.

"Saya bantu bersihkan, rambutnya juga ada yang ikut keambil ya katanya panas dan gatal," kata Indi.

Setelah berobat ke RSUD Kembangan, Sakinah pun mendapat perawatan dan obat.

Sakinah heran mengapa disiram

Sakinah (60), heran mengapa dirinya menjadi sasaran penyiraman cairan kimia.

Padahal, dirinya hanya bekerja sebagai tukang sayur keliling yang setiap hari menjual sayuran, bumbu dapur, dan lain-lain.

"Saya juga bingung kenapa disiram, wong saya juga bukan orang kaya lah, cuma dagang sayuran aja," ucap Sakinah.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Nenek Penjual Sayur yang Disiram Cairan Kimia

Dirinya juga mengaku tidak pernah memiliki pesaing atau kompetitor dalam berjualan sayur.

Sebab waktu sore ke malam hari dipilih Sakinah untuk menjual dagangannya, berbeda dengan tukang sayur keliling yang biasa beredar di pagi hari.

"Kalau musuh juga saya enggak ada, saya sudah sekitar 25 tahun dagangnya ya keliling aja tiap sore, enggak ada saingan dagang," kata Sakinah.

Hingga kini Sakinah pun belum berani berjualan kembali karena masih takut dan lukanya belum sembuh.

Pascakejadian penyiraman air keras, polisi pun langsung menyelidiki kasus ini.

"Betul saat ini kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut," kata Kapolsek Kembangan AKP Fahrul Sugiana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com